Rembang – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Rembang, hari Kamis (25 Maret 2021) mendistribusikan zakat, infaq dan sadaqoh tahap 1 tahun ini dari Kantor Baznas, kompleks Gedung Haji Rembang.
Ketua Baznas Rembang, Abdul Wahid Hasby menyebutkan total bantuan yang disalurkan senilai Rp. 918.600.000. Rinciannya, bantuan paket Sembako sebesar Rp 360 Juta, kemudian bantuan berbentuk uang tunai setiap orang Rp 250 Ribu dengan total Rp 220.500.000.
Selain itu, bantuan kepada anak yatim piatu, Guru Madrasah Diniyah dan Marbot Masjid.
“Untuk bantuan anak yatim piatu sedikit berbeda, masing-masing orang mendapat Rp. 200 ribu. Dengan total bantuan senilai Rp. 117.600.000. Sementara untuk guru Madin mendapat Rp. 250 ribu, dan marbot masjid Rp. 250 ribu. Total pengeluaran uang tunai Rp. 558.600.000, berarti yang kita salurkan jumlahnya sesuai dengan yang terpampang di spanduk di hadapan kita, ” bebernya.
Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan, dari tahun ke tahun jumlah zakat ke Baznas semakin meningkat. Meskipun dari sisi pencapaian belum bisa memenuhi target.
Oleh karena itu, Baznas diminta melakukan edukasi supaya zakat tidak hanya berasal dari kalangan aparatur sipil negara (ASN) saja, melainkan juga dilakukan oleh masyarakat. Dengan rencana diperdakannya zakat, Bupati optimis pendapatan zakat Baznas akan meningkat hingga 5 kali lipat.
“Kalau kita jujur, dengan Perda zakat nanti insyaallah akan meningkat empat sampai lima kali. Sehingga nantinya sasaran-sasaran yang akan menerima juga akan semakin bertambah, ” papar Bupati.
Hafidz mengingatkan penerima bantuan dilakukan secara selektif, agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan bantuan program sehat. Salah satunya, bantuan operasi tempurung kepala kepada Zahra Lailatul Husna dari Desa Pakis Kecamatan Sale.
Haris Suprianto, ayah Zahra Lailatul Husna, anak yang tempurung kepalanya pecah karena terjatuh dari sepedanya mengaku berterimakasih atas bantuan uang puluhan juta dari Baznas. Mengingat biaya operasi anaknya di Semarang menghabiskan biaya hampir Rp.50 Juta.
“Habis banyak, alhamdulillah sudah tercukupi dari para donatur, pak Kades dan dari Baznas ini (biaya operasinya-red). Jual sapi, jual kambing dan dibantu saudara, alhamdulillah, ” pungkasnya.
Selain itu, bantuan program sehat juga berupa kaki palsu kepada Tarwilah warga Desa Terjan Kecamatan Kragan, bantuan kaki palsu kepada Yami dari Desa Langkir Kecamatan Pancur dan bantuan kursi roda kepada Dwi Prasetyo dari Desa Langkir Kecamatan Pancur. (Musyafa Musa).