Semarang, Radio R2B – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkap pengalamannya ketika dikonfirmasi seorang wartawan yang belum mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Dalam sambutannya, saat membuka UKW yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah dan PT Semen Gresik di Hotel Novotel Semarang, hari Jum’at (26 Februari 2021), Ganjar Pranowo menceritakan pernah ditanya seorang wartawan melalui WhatsApp.
“Isyu yang ditanyakan rodo ora mutu (agak tidak bermutu-Red). Kalau nggak jawab, saya diteror. Kalau bapak tidak menjawab, berita akan saya naikkan. Nah benar, saya cari-cari medianya, wartawannya. Itu kalau sudah dilatih (UKW), kan ada datanya ya. Nggak ada ternyata,” kata Ganjar.
Ganjar menilai peran media di tengah pandemi Covid-19 begitu besar. Ia masih ingat pada awal-awal pandemi, banyak masalah yang dihadapi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Mulai pengambilan paksa jenazah, orang diasingkan akibat terpapar Covid-19, hingga masalah alat pelindung diri (APD) dan ruang perawatan tidak mencukupi.
“Pada masa-masa itu, peran media memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, sangat membantu kami, “ imbuhnya.
Ketua Komisi Pendidikan PWI Pusat, Hendro Basuki menyatakan pihaknya terus melakukan adaptasi baru, dalam penyelenggaraan Uji Kompetensi Wartawan.
“Tahun 2018 belum ada materi uji kode etik dan hukum pers. Tetapi sekarang ada. Intinya setiap zaman, membutuhkan adaptasi baru. Begitu juga media. Tidak bisa anda kerjakan dengan cara-cara lama, “ tandasnya.
Ia membandingkan era tahun 1900 an dengan sekarang, dunia pers sudah jauh berbeda.
“Dulu itu yang namanya pers, hantam dulu urusan belakangan. Tapi sekarang kita diwajibkan konfirmasi. Minimal narasumber 2 atau 3 orang, “ papar Hendro.
Saat giliran memberikan sambutan, Ketua PWI Jawa tengah, Amir Machmud NS menegaskan pihaknya menggencarkan program UKW, untuk meningkatkan profesionalisme wartawan.
“Dalam waktu 5 tahun sudah 16 UKW. Kali ini yang ke-17. Data peserta berjumlah 24 orang, masing-masing 6 orang kelompok utama dan 18 jenjang muda, “ kata Amir.
Hal itu tidak lepas dari bantuan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, termasuk pihak PT Semen Gresik. Ia lantas teringat saat Ganjar Pranowo menyampaikan sambutan dalam Kongres PWI di Solo tahun 2018 silam, sempat mendapatkan sambutan positif Ketua dan Sekretaris PWI dari berbagai provinsi di Indonesia yang hadir.
“Mereka mengatakan kepada saya, mas saya iri sampeyan punya Gubernur yang komit dalam program pendidikan wartawan. Saya menjawab, kalau sampeyan iri, marilah kita sama-sama memiliki pak Ganjar bukan hanya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Saya tidak mempolitisasi UKW, tapi jawaban saya pada saat itu begitu, “ ujarnya tersenyum.
Amir kemudian berharap anggaran UKW yang ada di Dinas Komunikasi Dan Informatika Jawa Tengah, tidak menjadi sasaran pengalihan (refocusing) untuk Covid-19.
“Kami mohon dukungan pak Ganjar, khusus anggaran itu tidak direfocusing, “ pungkasnya disambut tawa tamu undangan yang hadir.
Sementara itu, Direktur Keuangan Dan Sumber Daya Manusia PT Semen Gresik, Muchammad Supriyadi memastikan pihaknya siap mendukung program peningkatan kompetensi wartawan.
“Kami sangat senang, insyaallah kegiatan semacam ini akan dilaksanakan secara rutin setiap tahun, “ tutup Supriyadi. (Musyafa Musa).