Efek Angin Kencang : Tongkang Terdampar, Hingga Jalan Tertutup
Pohon tumbang menghalangi jalan di jalur antara Desa Jolotundo – Pohlandak – Tuyuhan, Kamis sore. (Foto atas) Kapal tongkang terdampar di obyek wisata Watu Gajah.
Pohon tumbang menghalangi jalan di jalur antara Desa Jolotundo – Pohlandak – Tuyuhan, Kamis sore. (Foto atas) Kapal tongkang terdampar di obyek wisata Watu Gajah.

Rembang – Angin kencang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Rembang, sejak Kamis sore hingga Jum’at pagi (29 Januari 2021).

Akibatnya, sebuah pohon jati roboh di jalur antara Desa Jolotundo Kecamatan Lasem – Desa Pohlandak dan Desa Tuyuhan, Kecamatan Pancur, Kamis sore (28/01).

Seorang warga Desa Pohlandak Kecamatan Pancur, Shofi Ahmad Husnan mengaku sempat mengetahui pohon roboh dari group WhatsApp. Tampak jalan tertutup total, sehingga arus kendaraan dari arah Lasem maupun arah Japerejo, Kecamatan Pamotan tidak bisa melintas.

Karena jarak dengan rumahnya relatif dekat, ia langsung menuju lokasi kejadian. Shofi melihat posisi akar pohon yang roboh, sudah membusuk akibat tergenang air.

“Ya pantas saja akhirnya roboh, “ ungkapnya.

Kebetulan pohon langsung disingkirkan ke pinggir jalan, sehingga arus lalu lintas kembali lancar. Ia juga menghubungi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, untuk memotong batang pohon, supaya tidak berserakan di pinggir jalan.

“Pas petugas BPBD datang, pemilik pohon ya tiba ke situ. Yang punya pohon minta tolong dipotong, akhirnya beres jadi rapi, “ imbuh Shofi.

Sementara itu di tempat terpisah, pinggir Pantai Watu Gajah Desa Sumbersari, Kecamatan Kragan, sebuah kapal tongkang terdampar. Kapal tersebut selesai membongkar muatan batubara di kawasan Pelabuhan Rembang Terminal Sluke. Lantaran ombak besar dan angin kencang, kapal tongkang terseret menuju ke timur, Kamis sore.

Maskun, seorang warga Desa Sumbersari, Kecamatan Kragan, mengatakan untungnya ada dermaga batu di obyek wisata Watu Gajah, sehingga kapal tongkang dapat tertahan.

“Seandainya nggak ada itu, ya kapal tongkang bisa terseret ke timur terus. Ini masyarakat ramai nonton mas, “ tuturnya.

Hingga Jum’at pagi, kapal tongkang belum bisa ditarik, karena kondisi cuaca di Laut Jawa tidak memungkinkan.

“Nggak sampai nabrak perahu nelayan, sementara masih aman. Nunggu air laut pasang, tongkang baru bisa ditarik, “ pungkas Maskun. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan