Rembang – Pihak Satuan Lalu Lintas Polres Rembang sudah berulang kali merazia balapan liar yang meresahkan masyarakat. Kebetulan pada masa pandemi ini, banyak pelajar dan kaum remaja memiliki waktu luang, karena pembelajaran tatap muka di sekolah dihentikan, sehingga turut berpengaruh.
Kaur Binops Satlantas Polres Rembang, Iptu Joko Wuryatmo didampingi Kepala Unit Pendidikan Dan Rekayasa (Dikyasa) Aiptu Hartono menjelaskan tempat-tempat rawan balapan liar rutin dipantau, seperti di sepanjang Jl. Dr Wahidin Rembang, jalur Pantura Desa Purworejo Kecamatan Kaliori, dan jalur Pantura sekitar SPBU Punjulharjo perbatasan Kecamatan Rembang – Lasem.
Khusus lokasi Patihan Desa Sendangasri Kecamatan Lasem yang sempat ditutup untuk balapan liar, Jum’at dini hari, baru terdeteksi kali ini. Diduga kuat peserta balapan liar mencari tempat lain yang belum dicurigai aparat kepolisian.
“Kita sering patroli ke titik-titik rawan. Bisa jadi mereka memilih mencari tempat lain dan melihat tidak ada petugas kepolisian. Ibaratnya main kucing-kucingan. Saya kira sudah kelewatan kalau menutup Pantura, “ kata Joko.
Iptu Joko Wuryatmo menambahkan selain menggiatkan patroli rutin pada malam hingga dini hari, pihaknya juga melibatkan masyarakat di sekitar lokasi yang sering digunakan untuk balapan liar. Ia bahkan membagikan nomor HP nya kepada warga, untuk lekas memberitahu jika muncul tanda-tanda balapan liar.
“Untuk pencegahan, nomor saya tak kasihkan kepada warga, kemudian pegawai SPBU. Soalnya balapan liar kan sering muncul ketika larut malam atau dini hari. Begitu tahu, langsung diinfokan saja, biar kami cepat melakukan penanganan. Mengingat jalur Pantura kan arus padat ya, bahaya kalau dibiarkan, “ imbuhnya.
Seorang petugas SPBU di pinggir jalur Pantura Desa Punjulharjo, Sulis Sumarsono menyatakan siap melapor jika mengetahui balapan liar. Ia sendiri juga merasa terganggu oleh aksi tersebut.
“Saya sudah punya nomor pak Joko, pokoknya kalau ada balapan liar, langsung saya infokan. Biasanya malam Minggu mas. Kita mau istirahat juga terganggu akibat suara bising knalpot motor mereka, “ kata Sulis.
Terkait kemungkinan uang taruhan dibalik balapan liar, pihak kepolisian belum bisa membuktikan. Karena polisi tidak bisa mengatasi sendiri, Satlantas mengajak orang tua juga lebih meningkatkan pengawasan kepada anaknya masing-masing, sebelum menjadi korban balapan liar.
“Sebelum jatuh korban jiwa, mari kita sama-sama cegah balapan liar, “ pungkas Iptu Joko. (Musyafa Musa).