Ketua STIE YPPI Rembang Mendadak Pamitan, Ada Apa?
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menghadiri Dies Natalis STIE YPPI Rembang. (Foto atas) Kampus STIE YPPI Rembang.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menghadiri Dies Natalis STIE YPPI Rembang. (Foto atas) Kampus STIE YPPI Rembang.

Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengakui sumber daya manusia (SDM) di wilayahnya dari sisi pendidikan masih rendah.

Abdul Hafidz saat orasi ilmiah dalam sidang terbuka di ulang tahun STIE YPPI Rembang ke-21 di kampus STIE YPPI, hari Jum’at (15 Januari 2021) membeberkan para pencari kerja di Kabupaten Rembang, didominasi lulusan SMP, angkanya mencapai hampir 60 %, kemudian lulusan SMA 27,8 %. Sedangkan diploma dan sarjana, relatif masih sangat kecil.

Maka dengan adanya STIE YPPI, ia berharap dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Rembang.

“Kalau dilihat dari sini, kita butuh peningkatan kemampuan dan pendidikan untuk masyarakat. Maka dengan adanya STIE YPPI, saya berharap betul bisa mendongkrak SDM di Kabupaten Rembang ini, “ kata Bupati.

Ketua STIE YPPI Rembang, Muhammad Asrori menjelaskan pada akhir tahun 2020 Yayasan Pengembang Potensi Insani (YPPI) selaku Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi merubah bentuk kampus, dari sekolah tinggi menjadi universitas. Jika usulan tersebut disetujui, maka ulang tahun (dies natalis) STIE YPPI kali ini merupakan yang terakhir, sedangkan tahun depan menjadi Dies Natalis Universitas YPPI.

“Merubah bentuk dari sekolah tinggi menjadi universitas, untuk menyesuaikan tuntutan perkembangan, “ ungkapnya.

Begitu menjadi universitas, menurut Asrori memiliki konsekuensi perubahan struktur kepemimpinan institusi. Dalam kesempatan ini, Asrori menyampaikan permohonan pamit.

“Sebagai ketua, saya menyampaikan permohonan pamit. Muda-mudahan pamit dengan akhir yang baik alias husnul khotimah, “ imbuh Asrori.

Saat ini STIE YPPI Rembang memiliki 751 orang mahasiswa, terbagi dalam program studi Manajemen dan Akuntansi. Seorang mahasiswi STIE YPPI, Robiatul Ukhriya berharap kampusnya kedepan akan semakin maju dan kian dikenal sebagai perguruan tinggi di Pantura Jawa Tengah bagian timur.

“Sarana pra sarana yang belum ada, bisa dilengkapi untuk menjadikan kampus dan lulusannya lebih berkualitas, “ kata Robiatul. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan