Rembang – Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang mengakui ada jenis golongan plasma darah yang cukup sulit dicari, untuk membantu memulihkan pasien Covid-19.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Sarwoko Mugiyono mengatakan pihaknya melibatkan Puskesmas, dalam mengumpulkan informasi data pasien Covid-19 yang sudah sembuh, agar mau mendonorkan plasma darah.
Dari sekian banyak pendonor yang datang ke Palang Merah Indonesia (PMI), menurutnya golongan darah AB termasuk langka. Berbeda dengan golongan darah, A, O maupun B, relatif lebih mudah.
“Golongan darah AB prosentasenya sedikit dibandingkan yang lain. Dari 1.000 orang, paling hanya kira-kira 25 % yang AB, jadi agak susah memang, “ kata Sarwoko.
Donor plasma darah semacam ini diharapkan nantinya terwujud semacam bank darah, sehingga akan bermanfaat bagi siapa saja yang sewaktu-waktu membutuhkan.
“Sementara ini Puskesmas kasih data, kemudian kita yang menghubungi. Biasanya akan lebih mudah jika melalui hubungan kekerabatan, sudah saling kenal, “ imbuhnya.
Sarwoko membenarkan dari sejumlah pengalaman di RSUD dr. R. Soetrasno, pasien Covid-19 yang semula kondisinya lumayan parah bisa membaik, setelah menerima donor plasma darah.
“Ternyata sangat membantu. Pernah dilakukan ada pegawai rumah sakit yang isterinya lumayan parah, alhamdulilah bisa sembuh setelah menerima donor plasma darah dari mantan pasien Covid-19, “ terangnya.
Dalam rapat-rapat di tingkat Provinsi Jawa Tengah maupun Kementerian Kesehatan, masalah donor plasma darah ini sering disinggung, karena merupakan salah satu metode memulihkan pasien Covid-19.
“Meski nggak semua mantan pasien bisa diambil plasmanya ya, karena harus secreening ketat. Pendonor pun harus benar-benar siap, kalau nggak kan malah membahayakan dirinya, “ kata Sarwoko.
Mantan pasien Covid-19 umumnya bisa mendonorkan plasma darah, setelah sembuh antara 2 Minggu hingga 12 Minggu. Di dalam darah mereka terdapat pembentukan anti bodi yang dipercaya bisa melawan virus di tubuh orang yang sakit. (Musyafa Musa).