Rembang – Dibalik debat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Rembang di Pollos Hotel belum lama ini, ada sosok seorang wanita yang terus aktif menggerak-gerakkan tangannya memberikan tanda isyarat, supaya penyandang disabilitas tuna rungu dapat memahami.
Yah..wanita berusia 25 tahun tersebut, bernama Ika Galih Priatmadja, merupakan warga Desa Banyuurip, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. Ia adalah guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Rembang.
Ika mengaku sebelumnya pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rembang mengajukan bantuan tenaga peraga bahasa isyarat. Ia yang memiliki latar belakang pendidikan luar biasa (PLB) ditunjuk oleh kepala sekolah, untuk melaksanakan tugas tersebut.
“Berawal ada surat dari KPU, kemudian pihak sekolah menugaskan saya, ya mungkin karena background saya dari PLB, “ tuturnya.
Ika menambahkan untuk persiapan, lebih dulu mempelajari visi misi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Yang paling sulit memperagakan bahasa isyarat, ketika antar pasangan calon berdebat dan kebetulan memakai bahasa terlalu diplomatis, sehingga ia spontan harus mencari kata-kata yang lebih sederhana menjadi bahasa isyarat, agar kaum tuna rungu mudah memahami.
“Persiapannya membaca visi misi calon. Waktu tadi perdebatan, ketika antar calon bertanya dan menjawab, sempat kesulitan ketika calon pakai kata-kata terlalu diplomatis. Bapak ini ngomong apa ya, harus saya sederhanakan, tapi alhamdulilah lancar saya sampaikan, “ beber Ika.
Menjadi penerjemah bahasa isyarat dalam event debat Pilkada semacam ini, adalah pengalaman Ika yang kali pertama. Ia bangga turut menjadi bagian dalam pesta demokrasi di Kabupaten Rembang. (Musyafa Musa).