Saat Dosen Dan Mahasiswa Teknik Sipil Turun Ke Desa, Ternyata Seperti Ini Bentuk Pendampingannya
Penyerahan masker dan hand sanitizer secara simbolis kepada perangkat desa. (Foto atas) Pelatihan membuat RAB di Balai Desa Kedungrejo, Rembang oleh pihak USM.
Penyerahan masker dan hand sanitizer secara simbolis kepada perangkat desa. (Foto atas) Pelatihan membuat RAB di Balai Desa Kedungrejo, Rembang oleh pihak USM.

Rembang – Untuk melatih perangkat desa membuat rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan jalan rabat beton, tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Semarang (USM), menggelar pendampingan di Balai Desa Kedungrejo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, baru-baru ini.

Karena masih situasi pandemi Covid-19, mereka mengedepankan standar protokol kesehatan.

Ketua Tim PKM Universitas Semarang, Hendra Masvika, Selasa (10 November 2020) mengatakan kegiatan ini diprakarsai oleh program studi Teknik Sipil USM, dengan melibatkan dosen teknik sipil dan sejumlah mahasiswa tingkat akhir.

“Keterlibatan mahasiswa dimaksudkan untuk memantapkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah, serta menyiapkan mahasiswa biar nggak canggung ketika terjun ke masyarakat, “ papar Hendra.

Hendra menambahkan pihaknya fokus melakukan pendampingan menggarap RAB kepada perangkat desa maupun pengurus Karang Taruna Desa Kedungrejo, karena masih sangat jarang sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa yang memahami penyusunan rencana anggaran biaya.

Harapannya, materi tersebut bermanfaat, karena relevan dengan kondisi di desa yang belakangan ini cukup banyak proyek-proyek fisik.

“Mulai menghitung volume pekerjaan, hingga menganalisa harga satuan, kita jabarkan satu per satu. Begitu perencanaan benar, semoga pelaksanaan kegiatan juga sesuai, nggak ada masalah, “ tandasnya.

Sementara itu, Sadi, Sekretaris Desa Kedungrejo mengungkapkan RAB yang dibuat adalah rabat jalan beton menuju Masjid Kedungrejo.

“Jalur tersebut dibutuhkan masyarakat, untuk menunjang kegiatan ibadah, “ ujarnya.

Ia mengakui pembuatan RAB kadang kala muncul kekeliruan, sehingga perencanaan kurang maksimal. Setelah ada pelatihan, Sadi menilai materi yang diberikan sangat bermanfaat.

“Tentu saja senang bisa dilibatkan dalam kegiatan ini. Kebetulan temen-temen dari USM juga membagikan masker dan hand sanitizer, untuk mendukung protokol kesehatan di desa kami, “ pungkas Sadi. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan