

Kaliori – Pihak Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang meminta Paguyuban Karawitan Gayeng Laras Manunggal Desa Meteseh Kecamatan Kaliori, untuk memanfaatkan bantuan Rp 50 Juta dari Kementerian Sosial, sebagai sarana pengembangan budaya lokal.
Mustajab, Kepala Bidang Rehabilitasi Dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang, menyampaikan hal itu ketika melakukan pantauan bantuan di Desa Meteseh, hari Selasa (10 November 2020).
Mustajab berharap bantuan tersebut dapat dioptimalkan dalam pengembangan seni budaya Jawa.
“Jangan sampai klepek-klepek setelah dibantu, tapi harus bisa berkembang, meski nggak ada bantuan, “ ujarnya.
Mustajab mengapresiasi ternyata seni karawitan Desa Meteseh juga diperkuat oleh sejumlah anak muda. Baginya, termasuk pemandangan langka.
“Anak muda sekarang kebanyakan kan lebih seneng sama HP, tapi di Meteseh ini patut dibanggakan, “ imbuh Mustajab.
Kepala Desa Meteseh, Ismunandar mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Kementerian Sosial. Ia turut mendorong Paguyuban Karawitan Gayeng Laras Manunggal kelak lebih aktif.
“Syukur bisa berprestasi di tingkat kabupaten maupun provinsi, bisa membawa nama baik Desa Meteseh. Tahun kemarin dari Pemerintah Desa juga membantu anggaran pelatihan Rp 5 Juta, “ tandasnya.
Sementara itu, Tutik Setyowati mewakili Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah menekankan bahwa bantuan dari Kementerian Sosial untuk memperkuat kearifan lokal, yang tujuan akhirnya mencegah konflik sosial dan radikalisasi.
“Karawitan merupakan budaya adiluhung, kebetulan Desa Meteseh terpilih menjadi penerima bantuan dari Kementerian Sosial. Ini tindak lanjut program keserasian sosial, beberapa waktu lalu, “ papar Tutik.
Pelaksana Tugas Camat Kaliori, Suyanto menuturkan kalau mengamati dari luar, mestinya Desa Meteseh tidak rukun, karena beragam latar belakang masyarakat. Namun ternyata berbagai perbedaan itu bisa dikemas dengan baik menjadi sebuah kekuatan.
“Di Meteseh ini warganya heterogen, justru rukunnya melebihi desa-desa yang homogen atau hanya 1 kelompok. Terbukti pak Gubernur, pak Ganjar sudah pernah datang ke sini, itu juga dalam rangka keberagaman, “ urai Suyanto.
Bantuan dari Kementerian Sosial ini, menurut Ketua Paguyuban Karawitan Gayeng Laras Manunggal, Sutarso digunakan untuk menunjang program latihan karawitan, seni gambyong dan pengadaan seragam para penabuh gamelan.
“Apa yang diharapkan oleh pemerintah, kami siap jalankan. Kuncinya untuk meningkatkan kerukunan warga di sini, “ tegas Sutarso. (Musyafa Musa).