Rembang – Pejabat Sementara (PJS) Bupati Rembang, Imam Maskur mempunyai kisah menarik dibalik rentetan kegagalan yang pernah dialami.
Imam menceritakan dulu tokoh masyarakat di kampungnya di Kabupaten Tegal, pernah membujuknya untuk mencalonkan diri sebagai kepala desa. Ia berkonsultasi dengan kiai yang ia jadikan guru, ternyata disarankan jangan. Gagal menjadi kepala desa, Imam justru akhirnya menjabat Camat selama 8 tahun.
“Saya matur sama guru saya, Alm. Kiai Masruri Mughni, Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, mau nyalon kepala desa nggak diizini. Mungkin nggak pantes jadi kepala desa, pantesnya jadi camat saja, “ ungkapnya.
Setelah menjabat camat, ia mencoba peruntungan lelang jabatan sebagai Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Tegal maupun staf ahli Pemkab Tegal. Dua-duanya juga gagal diterima.
Imam selanjutnya ikut meramaikan pendaftaran lelang jabatan di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tak disangka-sangka, Imam lolos dan akhirnya didaulat menjadi Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Nggak lolos di lelang jabatan kabupaten, saya malah diterima di provinsi. Apa tes di kabupaten lebih sulit ? ya mungkin barokah dari ndak diterima terus. Itu prasangka baik saya, “ kata Imam.
Dibalik itu semua, ia merasa tiap kali mengalami kegagalan, jangan menyalahkan diri sendiri, apalagi menyalahkan orang lain. Menurutnya, Allah SWT akan memberikan sesuatu yang lebih bagus.
“Ternyata ada rahasianya. Kalau saya nggak jadi Ka Biro Kesra provinsi, ya nggak mungkin saya jadi PJS Bupati Rembang, “ beber pejabat yang mempunyai 4 orang anak ini (1 diantaranya meninggal dunia-Red).
Meski hanya menjadi PJS Bupati Rembang selama 71 hari, menurut Imam merupakan pengalaman luar biasa, karena tidak susah-susah menggalang suara dan menghabiskan banyak modal.
“Langsung di SK kan Mendagri melalui pak Gubernur. Meski jadi Bupati pocokan, tapi bisa jadi bahan cerita untuk anak cucu, “ imbuhnya tersenyum.
Karena di Biro Kesra Setda Provinsi Jawa Tengah, sehari-hari menangani dana bantuan hibah, ia bertekad tiap kali mengunjungi desa di Kabupaten Rembang, nantinya akan dibantu, minimal untuk penataan 1 rumah tidak layak huni (RTLH).
“Kemarin di Desa Trahan Kecamatan Sluke, kemudian Desa Pamotan, yang saya kunjungi tak kasih bantuan RTLH. Termasuk Pasar Brumbung di Desa Banggi Kecamatan Kaliori. Sudah saya niati seperti itu, “ pungkas Imam.
Selama menjadi PJS Bupati, mobilitas Imam Maskur tergolong cukup tinggi. Selain berada di kantor menyelesaikan administrasi pekerjaan, Imam justru lebih sering menghabiskan waktu keliling ke desa-desa. (Musyafa Musa).