

Sumber – Pejabat Sementara (PJS) Bupati Rembang, Imam Maskur mengimbau kepada penderita kencing manis dan darah tinggi, jangan banyak keluar rumah, apabila tidak ada keperluan penting.
Hal itu karena menurut data, sekira 30 % kasus kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah, penderitanya mempunyai komorbid atau penyakit bawaan kencing manis dan darah tinggi.
Imam Maskur mengungkapkan data tersebut di hadapan para jemaah, seusai mengikuti Sholat Jum’at di Masjid Al-Marjan Desa Sumber, Kecamatan Sumber, Jum’at siang (02 Oktober 2020). Dengan membatasi keluar rumah, diharapkan mengurangi potensi penularan Covid-19. Begitu Covid-19 masuk ke dalam tubuh penderita kencing manis maupun darah tinggi, akan mempercepat penurunan daya tahan tubuh.
“30 % kasus kematian di Jawa Tengah, rata-rata karena ada penyakit komorbid darah tinggi dan kencing manis. Maka yang punya penyakit ini, sebaiknya jangan banyak keluar rumah, “ kata Imam.
Imam mengapresiasi kedisiplinan jemaah Sholat Jum’at di Masjid Al-Marjan, yang menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak. Ia juga menyarankan untuk sesering mungkin mencuci tangan menggunakan sabun, karena bisa membunuh Covid-19.
“Dengan cuci tangan akan sangat bermanfaat. Pakai sabun saja, sudah hilang. Ini cara kita membentengi diri, karena kita sama-sama nggak tahu. Saya nggak tahu kalau jenengan ada Covid-19, begitu juga jenengan nggak tahu semisal saya kena Covid-19. Makanya pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan sabun terus kita galakkan, “ tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Imam mengenalkan bahwa dirinya asli Tegal. Ia ditugaskan oleh Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Tengah, untuk menjadi PJS Bupati Rembang selama 71 hari, menggantikan sementara Bupati Abdul Hafidz dan Wakil Bupati Bayu Andriyanto yang sedang cuti di masa kampanye Pilkada.
“Hari ini saya bisa kenal bapak dan saudara, muda-mudahan jadi saudara panjenengan. Saya asli Tegal, ngapak-ngapak, tugas di Rembang sini mulai tanggal 26 September lalu, “ beber Imam.
Terkait gawe pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, Imam mengajak masyarakat tetap menjaga persatuan. Jangan sampai karena berbeda pilihan, justru merusak persaudaraan. (Musyafa Musa).