

Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang merancang 4 Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan memulai pembelajaran tatap muka, dengan menggunakan protokol kesehatan. Hal itu setelah pembelajaran tatap muka dihentikan sejak bulan Maret lalu, akibat pandemi Covid-19.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyatakan keempat sekolah tersebut diantaranya SMP N I Kragan, SMP N I Sale, SMP N I Pamotan dan SMP N I Sumber.
Ia memperinci persyaratan daerah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka, minimal harus zona kuning dari sebaran Covid-19. Selain itu, wajib memperoleh persetujuan dari Gubernur. Hafidz sudah menghadap Gubernur, guna menyampaikan masalah itu.
“Jika pembelajaran tatap muka dari keempat sekolah itu penerapan protokol kesehatannya bagus dan tidak menimbulkan dampak – dampak apapun maka akan kami perluas ke sekolah lainnya, baru kemudian sekolah SD, ” ungkapnya.
Lebih lanjut Bupati meminta dukungan kepada masyarakat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan. Termasuk para guru, kepala desa, perangkat desa, bisa menjadi contoh dalam mengantisipasi penularan Covid-19.
“Maka harus ada dukungan dari masyarakat. Sekali lagi saya selaku Bupati tentu punya harapan besar bapak/ibu guru tetap konsisten dan komitmen mendidik anak, dengan menggunakan cara-cara baru, “ kata Bupati.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang, Mardi mengakui rencana simulasi/latihan pembelajaran tatap muka di empat sekolah tersebut masih menunggu verifikasi terlebih dahulu. Jika sudah siap, maka simulasi segera dilaksanakan.
“Terkait kapan waktu pelaksanaannya, kami lakukan dulu verifikasi. Apabila semua persyaratan sudah terpenuhi dan kesiapan sekolah sudah mantap maka baru dimulai pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah, ” bebernya. (Musyafa Musa).