Sale – Di pinggir jalan raya Sedan – Sale, Kabupaten Rembang, tepatnya di kawasan hutan Tuder, penghubung antara Ngandang Desa Sumbermulyo dengan Terongan Desa Wonokerto Kecamatan Sale, belakangan ini ada sosok seorang pria duduk di atas jembatan, sering didatangi masyarakat maupun pengguna jalan.
Tidak hanya siang hari, tapi bahkan saat larut malam pun masih ada yang menyambangi. Paling banyak karena warga ingin meminta nomor Togel kepada pria tersebut. Sebagian kalangan menganggap pria bertubuh gemuk dengan rambut agak gondrong ini, mengalami gangguan jiwa. Namun sebagian kalangan lainnya justru menilai pria ini bukan orang sembarangan, karena angka-angka yang ia tulis di secarik kertas, diklaim sering tembus saat pengumuman judi Togel.
Kami sempat mendatangi lokasi tersebut, Kamis siang (30 Juli 2020). Saat saya tiba, tampak ramai belasan orang dengan raut muka penasaran mengerubuti pria ini, tak sabar ingin melihat angka berapa yang ditulisnya pada potongan kertas.
Sejumlah warga menceritakan tidak semua orang yang datang, diberi ramalan nomor. Tapi beberapa kali nomor ramalannya keluar, bahkan disebut pemasang angka Togel meraup uang hingga puluhan juta rupiah.
“Saya kan orang sini mas, waktu malam hari mau berangkat ke pasar, walah yang di sini sakbajek (banyak sekali-Red) orang menunggu. Orang ini sudah viral kok. Tapi ya nggak semua orang dikasih. Kelihatannya orang-orang tertentu saja yang diberi nomor ramalan sama dia, “ tutur seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga kemudian menunjukkan deretan botol air mineral, tumpukan roti dan pakaian baru di samping pria tersebut, merupakan hasil pemberian orang-orang yang meminta nomor atau dari mereka yang merasa “diuntungkan”, setelah konon angka yang “ditomboki” keluar.
Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rembang, Zainuddin Jafar mengaku prihatin atas fenomena tersebut. Yang pertama, dalam ajaran agama Islam, perjudian dilarang. Diperparah mempercayai ramalan seseorang, sehingga bisa berujung pada kemusyrikan. Bagi Jafar, ketika sudah mempercayai nomor Togel keluar karena ramalan pria itu, menurutnya akan sangat berbahaya.
“Kalau hanya iseng datang ke situ, mungkin nggak masalah. Tapi jika mereka sampai mempercayai, naudzubillah. Nuwun sewu masyarakat harus hati-hati, semoga dibolak-balikkan hatinya untuk menjauhi hal-hal seperti itu, “ ungkapnya.
Zainuddin Jafar berharap instansi terkait yang menangani masalah gelandangan dan orang terlantar, mau turun tangan. Paling tidak untuk melakukan pencegahan, jangan sampai imbasnya semakin meluas.
“Kan ada Dinas Sosial yang berkewajiban menangani. Kalau benar yang bersangkutan orang dengan gangguan jiwa, ya mestinya ditarik dari situ, jangan dibiarkan. Prinsipnya, harus ada perhatian dari pihak-pihak terkait, “ imbuh Jafar.
Jafar menimpali di sisi lain kondisi ini juga menunjukkan bahwa di tengah masyarakat, peredaran judi Togel masih terus bercokol. Meski secara normatif, Togel sudah sejak lama dihapuskan oleh pemerintah. (Musyafa Musa).