Haul Sunan Bonang, Tahun Ini Terasa Beda
Pusara makam Sunan Bonang, di Desa Bonang Kecamatan Lasem.
Pusara makam Sunan Bonang, di Desa Bonang Kecamatan Lasem.

Lasem – Haul Sunan Bonang (Makdum Ibrahim) di Desa Bonang, Kecamatan Lasem tahun ini tak seramai seperti biasanya, karena masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Juru kunci makam Sunan Bonang, Abdul Wachid, menjelaskan acara Haul Sunan Bonang berlangsung rutin tiap Rabu Pahing bulan Dzulqa’dah.

Rabu (15/07) berlangsung tahlil di makam Sunan Bonang, satu lokasi dengan bangunan yang dulunya dipercaya menjadi pesantren Sunan Bonang, dalam menyebarkan agama Islam.

Saat panitia haul menghadap Bupati Rembang, Abdul Hafidz, disarankan supaya haul berlangsung sederhana, dengan jumlah peserta terbatas, lantaran di tengah pandemi Covid-19. Rencana mengundang kiai dari luar daerah pun akhirnya dibatalkan. Do’a maupun tahlil dipimpin ulama Desa Bonang, Kyai Abdul Rozak.

“Soalnya pak Bupati mengarahkan haul sederhana saja, kita patuh. Kyai yang akan mengisi pengajian dari jauh-jauh nggak jadi. Jangankan yang jauh, yang dari Lasem saja dibatalkan. Panitia nggak mengundang, tapi kalau mau datang ya silahkan. Yang hadir warga sekitar sini saja, “ kata Abdul Wachid.

Abdul Wachid menambahkan masyarakat Desa Bonang percaya bahwa makam Sunan Bonang berada di Desa Bonang. Berdasarkan riwayat sejarah turun temurun di Desa Bonang, makam Sunan Bonang pernah beberapa kali dibangun. Namun bangunan tersebut selalu roboh. Hingga akhirnya masyarakat memutuskan makam Sunan Bonang dibuat sederhana dan hanya diberi tanda bunga melati.

“Saat beliau wafat, masyarakat musyawarah, untuk dimakamkan di dalam ndalem kediaman. Pernah dibangun, roboh. Dibangun lagi roboh. Lalu makam dibuat tidak mencolok, karena Sunan Bonang semasa hidupnya sebagai sosok yang sangat rendah hati. Hanya dikelilingi kembang melati. Yang di tengah ada dua kembang melati, itu posisinya, “ terangnya.

Setelah tahlil di makam Sunan Bonang, rangkaian kegiatan haul dilanjutkan hari Jum’at (17/07) di makam Mbah Jejeruk atau Sultan Minangkabau, salah satu murid Sunan Bonang dan hari Minggu (19/07) berlangsung di Pasujudan Sunan Bonang. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *