Pamotan – Hasil rapid test 20 orang pedagang di Pasar Hewan Pamotan, Selasa (23 Juni 2020) menunjukkan 5 orang reaktif.
Kepala Puskesmas Pamotan, dr. Nur Khotib menjelaskan 5 orang yang reaktif berasal dari Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang, kemudian dari Semarang, Kabupaten Tuban, Magelang dan Kabupaten Banjarnegara. Setelah temuan tersebut, untuk warga Kecamatan Pamotan yang reaktif akan ditindaklanjuti melalui tes swab dan rapid test bagi warga yang kontak erat.
“Karena ini warga kita sendiri, jadi bisa langsung lakukan langkah cepat. Hari ini kita komunikasikan, untuk nantinya ada tes swab, untuk memastikan terpapar Covid-19 atau tidak. Kemudian rapid test bagi yang pernah kontak erat dengan orang tersebut, “ ujarnya.
Sedangkan 4 warga yang reaktif dari luar daerah, diinformasikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, supaya bisa diteruskan ke Dinas Kesehatan di daerah mereka masing-masing.
“Tapi secara pribadi juga kita sampaikan hasil rapid testnya, biar lekas merapat ke Puskesmas, untuk diadakan pemeriksaan lanjutan, “ imbuhnya.
dr. Nur Khotib menambahkan Selasa pekan depan akan lebih mengintensifkan rapid test kepada para pedagang di Pasar Hewan Pamotan. Soal kemungkinan pasar hewan ditutup atau tidak, ia menyerahkan kewenangan itu kepada instansi terkait.
“Jadi kami sebatas melaporkan data pemeriksaan saja, soal pasar hewan ditutup atau tidak, bukan ranah kami. Yang jelas Selasa depan akan kita tambah intensitas rapid test, guna memperluas jangkauan dan gambaran potensi penularan, “ kata dr. Nur Khotib.
Camat Pamotan, M. Mahfudz menanggapi hasil 5 orang reaktif tersebut, langsung dikomunikasikan lebih lanjut. Tujuannya, supaya mereka sementara tidak datang ke Pamotan lagi untuk bertransaksi, minimal selama 14 hari. Kelak boleh datang ke Pasar Hewan Pamotan, manakala sudah mengantongi surat keterangan bebas Covid-19.
“Yang reaktif kita batasi jangan ke Pamotan dulu, biar karantina selama 14 hari, sambil menunggu hasil swab nya. Kalau sudah ada keterangan bebas Covid-19, monggo bisa transaksi lagi. Ini demi kebaikan kita bersama, “ tandas Mahfudz.
Sementara itu, Kepala Desa Pamotan, A. Masykur Rukhani mengamati selama berada di Pasar Hewan Pamotan, Selasa pagi, masih banyak warga yang belum sadar menggunakan masker. Maka ia mendukung operasi penertiban, agar pedagang maupun pembeli disiplin memakai masker.
“Masih banyak ditemukan nggak pakai masker, makanya tadi sama petugas Koramil dan polisi ditertibkan. Pihak pasar juga meminta kalau nggak pakai masker, diminta balik. Beli masker dulu, “ ungkap Aang, sapaan akrabnya.
Masykur Rukhani membenarkan Pasar Hewan Pamotan yang beroperasi tiap hari Selasa, menyedot pedagang dari lintas provinsi. Tak hanya Jawa Tengah, tetapi juga Jawa Timur. Dengan potensi kepadatan pengunjung, menurutnya kedepan perlu penertiban secara masif, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (Musyafa Musa).