Sulang – Sopir truk Semen Indonesia Logistik (Silog) Rembang yang berlokasi di Jl. Rembang – Blora Desa Landoh, Kecamatan Sulang, ramai-ramai mundur, hari Selasa (02 Juni 2020). Mereka memilih keluar dari pekerjaan, karena mengeluhkan rencana pengurangan uang jalan pengiriman semen.
Sutikno, seorang sopir Silog mengaku ia bersama rekan-rekannya yang mundur mencapai 100 an orang, mayoritas warga Kabupaten Rembang. Ia mencontohkan semula uang jalan pengiriman semen dengan tujuan Wonosari, Gunung Kidul DIY, memperoleh Rp 1.750.000. Tapi menurut peraturan baru dari perusahaan, dikurangi menjadi sekira Rp 1.020.000.
Dengan penurunan uang jalan tersebut, ia merasa keberatan, sehingga lebih baik mengundurkan diri.
“Kalau uang jalan yang dulu, saya rasa masih cukup ya. Bersih paling dapat Rp 300 ribu, itu pun jika bongkar muat lancar. Tapi uang jalan yang baru ini, nggak bakalan cukup mas. Soalnya kita kan kerja sistem borongan, nggak gaji bulanan, “ ungkapnya.
Sutikno menambahkan apabila perjalanan lancar, dalam seminggu bisa kirim semen ke Wonosari, rata-rata 3 rit. Begitu pula untuk pengiriman semen jarak pendek, uang jalan juga dikurangi. Selasa siang, para sopir secara resmi sudah mengajukan pengunduran diri dan ditemui oleh perwakilan kantor Silog di Desa Landoh.
“Dari perusahaan Silog sendiri belum tatap muka secara langsung. Tapi tadi ada perwakilan, ya intinya pengunduran kita diterima, “ imbuh Sutikno.
Setelah mundur, ia belum tahu akan bekerja apa. Mengingat kondisi saat ini juga masih pandemi Covid-19.
“Wah ya belum tahu saya, penginnya nyari usaha lain, “ pungkasnya.
Sampai Selasa malam, belum ada pihak perusahaan yang memberikan tanggapan atas kejadian tersebut. Pegawai yang kami hubungi, enggan menanggapi. Saat Reporter R2B mendatangi pangkalan truk Silog di Desa Landoh, hanya ditemui petugas penjaga, sambil menyarankan untuk konfirmasi kepada pimpinan perusahaan. (Musyafa Musa).