Kaliori – Pasca peristiwa meninggalnya 2 anak tenggelam di embung Desa Kuangsan Kecamatan Kaliori, sebagian masyarakat setempat mendesak pihak desa untuk menguruk embung tersebut.
Mereka beralasan selama ini embung hanya dimanfaatkan oleh beberapa orang saja. Apalagi setelah merenggut korban jiwa, langsung memicu kemarahan warga.
Tamijan, salah satu warga Desa Kuangsan membenarkan banyak yang menyampaikan aspirasi, agar embung di sisi barat kampung itu diuruk dan dijadikan lahan pertanian seperti dulu. Ia sempat meredakan warga, jangan asal main uruk. Tetapi sebaiknya disampaikan secara prosedural kepada pemerintah desa Kuangsan.
“Ada yang bilang diuruki-diuruki wae, soale dimanfaatake wong akeh ora iso. Tapi saya redam dulu. Lebih baik dimusyawarahkan dengan pihak desa. Soalnya orang mau demo, harus ada dasar yang jelas, “ kata Tamijan.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Desa Kuangsan, Muhammadun mengaku pihaknya sudah mendengar aspirasi itu. Ia membenarkan lahan yang ditempati embung merupakan tanah bengkok. Tapi untuk mengalihfungsikan sebuah embung menjadi sawah lagi, perlu musyawarah dengan pihak-pihak terkait.
“Kira-kira dibangun 5 tahun lalu, melalui anggaran Dinas Pertanian Kabupaten Rembang. Lha kalau mau diuruk nanti dibahas dulu, termasuk harus konsultasi dengan dinas, “ kata Muhammadun.
Sebelumnya, 2 anak meninggal dunia di embung Desa Kuangsan Kecamatan Kaliori, Kamis sore (14/05) kemarin. Tidak ada yang mengetahui persis kronologis kejadian, meski dekat dengan akses jalan kampung. Hal itu karena situasi sekitar embung agak rimbun, sebagian besar dikelilingi semak belukar. (Musyafa Musa).