

Sumber – Kilang gas di Dusun Padas Desa Jatihadi Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang terdampak pandemi Covid-19, sehingga pemasaran gas tidak sesuai target.
Sebelumnya, kapasitas gas di kilang tersebut mencapai 3 juta kaki meter kubik atau setara 30 an truk pengangkut gas setiap hari, namun saat ini hanya diambil sekira 1 juta kaki meter kubik atau seper tiganya.
Wakid Abdul Hakim, Kepala Stasiun Pengisian Gas PT. Bahtera Andalan Gas di Dusun Padas Desa Jatihadi menyampaikan hal itu, saat menerima kunjungan Bupati Rembang, Selasa siang (12 Mei 2020).
Hakim mengakui akibat pandemi Covid-19, permintaan gas menurun, karena banyak pabrik berhenti beroperasi dan sebagian pekerja diliburkan. Kondisi tersebut membuat pihaknya tidak bisa mengoptimalkan potensi gas.
“Selama ini customer yang kami layani pabrik-pabrik di wilayah Jawa Tengah. Misalnya pabrik kacang di Pati, pabrik besi dan terjauh pabrik teh di Batang. Momen Covid-19 dan menjelang Lebaran, customer kami mengurangi permintaan, “ kata Hakim.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan dengan situasi seperti ini, pihaknya mematok target pendapatan daerah dari sektor gas antara Rp 1 – 1,5 Milyar. Padahal jika kekuatan maksimal 3 juta kaki meter kubik, dana bagi hasil yang diperoleh daerah bisa mencapai Rp 4 Milyar per tahun.
“Kalau melihat baru seper tiganya ya paling 1 sampai 1,5 M, itu pun jika di pertengahan tahun ini kekuatan penuh. Apabila sekarang per bulan baru Rp 100 Juta ya masih jauh, “ bebernya.
Disinggung tentang akses jalan Sumber – Dresi Kulon Kecamatan Kaliori yang dilalui truk-truk besar pengangkut gas, Bupati memastikan akan melanjutkan pelebaran jalan menjadi 6 – 7 Meter. Tapi ia menegaskan bukan karena ada proyek gas, melainkan semata-mata menyesuaikan kebutuhan masyarakat.
“Kita sinergikan dengan kebutuhan, jangan ada pengertian oh dibangun karena ada gas. Bukan begitu, tapi memang sudah menjadi rencana kami pada tahun ke-4 menjabat. Akan kita sambung terus pelebarannya, kalau perlu sampai Sulang, “ imbuh Hafidz.
Meski kelas jalan tidak sesuai dengan beban muatan, namun Hafidz menyebut ruas jalan Sumber – Dresi Kulon belum layak dinaikkan statusnya menjadi jalan provinsi, apalagi jalur nasional.
“Kita lihat arus lalu lintasnya ya masih kategori jalan kabupaten. Kalau ditingkatkan menjadi jalan provinsi, masih jauh, “ ucapnya. (Musyafa Musa).