Bupati dan Kapolres Rembang saat memantau penyemprotan disinfektan, belum lama ini.
Bupati dan Kapolres Rembang saat memantau penyemprotan disinfektan, belum lama ini.

Rembang – Pandemi corona yang masih terus berlanjut dikhawatirkan membuat kondisi perekonomian terpuruk. Kalau terpuruk, imbasnya kejahatan akan meningkat.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan jika mendengar pernyataan Menteri Keuangan cukup mengerikan, karena apabila keadaan masih seperti ini, pertumbuhan ekonomi rawan anjlok sampai minus 0,4 %. Ia berharap corona tidak sampai membuat ekonomi lumpuh. Bupati sulit membayangkan manakala kejahatan merajalela.

“Tahun 2017 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rembang mencapai 6,9 %. Kalau pun tidak naik, yang penting jangan sampai turun. Cuma jika kita mendengar pernyataan Menteri Keuangan sangat mengkhawatirkan, kemungkinan minus 0,4. Kalau gerakan ekonomi kita akan lumpuh, yang terjadi kejahatan akan meningkat. Muda-mudahan nggak terjadi, “ kata Bupati.

Sementara itu, Kapolres Rembang, AKBP Dolly A. Primanto menyatakan pihak kepolisian tidak akan mengendorkan penanganan kejahatan. Siapa pun yang berbuat kriminal di wilayah hukum Polres Rembang akan ditindak. Bahkan jika pelaku melawan dan membahayakan petugas, anggotanya diperintahkan melakukan tembak di tempat. Ia menegaskan polisi tidak terpengaruh oleh adanya kebijakan asimilasi atau semacam pembebasan bersyarat Napi, beberapa waktu lalu.

“Kalau kami di kepolisian melihat dari dinamika kejadian. Kita tidak terpengaruh dengan asimilasi. Kita akan lakukan sesuai Tupoksi kepolisian. Yang penting Harkamtibmas, jaga wilayah Kabupaten Rembang tetap aman, “ ujarnya, Senin (27 April 2020).

AKBP Dolly A. Primanto menambahkan fokus aparat kepolisian saat ini adalah mengantisipasi 3 C, Curanmor, Curas (pencurian dengan kekerasan) dan Curat (pencurian dengan pemberatan).

Menurutunya, pada titik-titik rawan sudah ditempatkan anggota secara terbuka maupun tertutup. Meski demikian ia mengimbau masyarakat terutama kaum wanita untuk tidak membawa barang-barang berharga secara mencolok yang rawan memancing pelaku kejahatan untuk beraksi. Apalagi menjelang Lebaran kebutuhan meningkat, sedangkan ekonomi lesu, bisa berimbas pada kenekatan seseorang.

“Terutama di pasar, kita himbau terus. Kring patroli dan kring serse dioptimalkan. Yang jelas titik-titik rawan jangan sampai lengah, nggak ada anggota, “ imbuh Kapolres.

Terkait beberapa kasus pencurian yang terjadi pada masa pandemi corona, Kapolres menambahkan hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan.

“Kemarin sudah kita ungkap Curanmor 24 TKP. Yang kasus pencurian lain, do’akan semoga juga lekas terungkap, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan