Jika PDP Semakin Bertambah, Pemkab Rembang Siapkan Antisipasi Tempat
Bupati Rembang, Abdul Hafidz (berpeci) mengecek kesiapan APD (alat pelindung diri), bantuan PT. Semen Gresik, Rabu sore (22/04).
Bupati Rembang, Abdul Hafidz (berpeci) mengecek kesiapan APD (alat pelindung diri), bantuan PT. Semen Gresik, Rabu sore (22/04).

Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengaku agak khawatir dengan perkembangan pasien dalam pengawasan (PDP) yang jumlahnya meningkat lagi pekan ini.

Bupati pada Rabu sore (22 April 2020) menyampaikan pekan lalu PDP hanya 3 orang. Tapi kemudian bertambah lagi menjadi 18 orang yang sekarang menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. R. Soetrasno Rembang. Apalagi kemudian ada 3 orang PDP meninggal dunia dalam waktu hampir berurutan, meski mereka belum dipastikan positif Covid-19.

“Saya sempat anteng tidurnya, karena pekan lalu PDP tinggal 3. Kalau dilihat trend nya, Minggu ini ada kematian 3 kali berturut-turut, nggak bisa tidur saya. Kemarin itu tambahan PDP nya 4, kemudian 5, sekarang total PDP ada 18. Ini juga mengejutkan, “ tutur Hafidz.

Bupati menambahkan untuk pelaku perjalanan berjumlah sekira 10 ribu, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) 525 orang.

“Khusus ODP sudah lolos 400 an. Sisanya masih terus dipantau perkembangannya, “ terangnya.

Sementara dari 3 warga Kabupaten Rembang positif terpapar corona, 2 diantaranya sudah sembuh dan boleh pulang.

“Yang 1 pasien positif masih dirawat di ruang isolasi. Di Kabupaten Rembang ini kalau dikatakan bahaya ya bahaya. Kalau belum ya belum, tapi riilnya seperti itu, “ tandas Bupati.

Saat ini di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang sudah terdapat 50 ruang isolasi. Tapi jika dalam kondisi mendesak, ternyata jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) semakin bertambah, Pemkab Rembang berencana memanfaatkan kampus PSDKU Undip utara GOR Mbesi sebagai alternatif ruang perawatan.

“Semoga nggak sampai 50 ruang isolasi terisi, semua (Covid-19) sudah selesai, ” pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan