1 Warga Kab. Rembang Positif Corona, Begini Penjelasan Lengkap Bupati Dan Kepala Dinas Kesehatan
Bupati Rembang, Abdul Hafidz.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz.

Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz membenarkan ada 1 warga sebuah desa di Kecamatan Pamotan yang positif corona. Meski demikian Bupati mengajak seluruh masyarakat untuk menyikapinya dengan kesiapsiagaan dan jangan malah takut berlebihan. Apalagi sampai mengucilkan desa tempat tinggal pasien positif Covid-19.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz kepada Reporter R2B, Kamis pagi (26 Maret 2020) menjelaskan setelah ada warganya dinyatakan positif corona, ia langsung memerintahkan seluruh jajaran, dari Dinas Kesehatan, Camat dan Kepala Puskesmas setempat untuk lebih mempertajam penanganan lingkungan di sekitar desa tersebut.

“Tidak hanya di wilayah itu saja, namun seluruh desa sebenarnya semua sudah bergerak. Khusus yang positif, saya arahkan lebih dipertajam penanganannya, “ kata Bupati.

Hafidz mengakui masyarakat memang perlu waspada, namun yang tidak kalah penting, jangan takut berlebihan, apalagi sampai mengucilkan desa yang warganya positif corona. Ia mengutip keterangan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa tingkat kematian penderita corona berkisar pada angka 3 %, sedangkan 97 % bisa disembuhkan.

“Saya berharap dalam menyikapi Covid-19 jangan terlalu cemas dan takut belebihan. Penyakit ini tingkat kesembuhannya cukup tinggi, “ tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Ali Syofii menyatakan pasien yang positif Covid-19, sebelumnya menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Semarang. Konfirmasi bahwa yang bersangkutan positif, setelah ada penjelasan dari pihak rumah sakit, mengenai hasil laboratorium.

“Pasien ini di rujuk ke Semarang sejak tanggal 17 Maret lalu. Rabu sore (25/03) kemarin, kami mendapatkan hasil pemeriksaan laboratoriumnya, positif Covid-19, “ terang Ali.

Ali menambahkan nantinya tim akan melakukan pemeriksaan ulang pada warga yang pernah kontak dengan pasien tersebut. Apakah masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP).

“Meski dulu sudah pernah kami lakukan, tapi ini akan kita periksa ulang lagi. Mungkin nanti sore baru bisa ada perkembangan informasinya seperti apa. Mana yang kontak nggak sakit, dan mana pula yang pernah kontak, kini ada gejala, “ imbuhnya.

Pasien positif corona pria berusia 28 tahun ini, memiliki riwayat pernah bekerja di Bali sebagai tukang bangunan. Kebetulan saat masih di Bali, ia mengantarkan rekannya ke rumah sakit, yang mengalami gejala demam dan batuk. Setelah itu pulang menuju Kabupaten Rembang dan mengalami gejala serupa. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan