Yukk Diintip, Bagaimana Pelajaran Online Selama Siswa Diliburkan
Suasana lengang SMA N I Rembang dipantau melalui kamera cctv. (Foto atas) Guru IT, Gito Siswoyo menunjukkan sistem aplikasi pembelajaran online.
Suasana lengang SMA N I Rembang dipantau melalui kamera cctv. (Foto atas) Guru IT, Gito Siswoyo menunjukkan sistem aplikasi pembelajaran online.

Rembang – Sejumlah sekolah di Rembang menerapkan pelajaran online, setelah seluruh siswa diliburkan untuk mencegah penularan virus corona. Langkah tersebut agar siswa tetap bisa mendapatkan materi pelajaran, selama mereka berada di rumah.

Salah satu sekolah yang memberlakukan pelajaran online yakni SMA N I Rembang. Sekolah di pinggir jalur Pantura Rembang – Juana ini, memanfaatkan aplikasi bernama sistem informasi manajemen SMA N I Rembang, dengan mengandalkan jaringan internet.

Guru teknologi informasi SMA N I Rembang, Gito Siswoyo mengatakan guru sudah dibekali user name dan password khusus, untuk bisa masuk aplikasi tersebut. Begitu pula siswa, cukup memasukkan nomor induk siswa (NIS) dan pin. Setelah itu, materi pelajaran dari guru bisa langsung diterima melalui HP android atau dapat dilihat dari layar monitor komputer.

“Jangan sampai anak tidak ada kegiatan sama sekali, soalnya masa ini lumayan panjang. Untuk bapak ibu guru sudah dilatih, jadi masing-masing punya user dan password, nomor IP nya juga sudah saya share. Tinggal masuk, untuk ngisi materi di dalamnya, “ terangnya.

Gito menambahkan dalam aplikasi itu memungkinkan siswa bertanya dan langsung dijawab oleh guru atau sebaliknya. Untuk memulai dan mengakhiri pelajaran online tergolong mudah, karena bisa langsung dikomunikasikan melalui group WA masing-masing kelas.

“Ada group orang tua, informasi anak sekolah bisa langsung ke orang tua. Siswanya juga punya group, jadi dua arah, “ tutur Gito.

Ketika ditanya soal kendala, Gito memperkirakan kapasitas server yang harus disiapkan, manakala diakses ramai-ramai oleh ratusan siswa dalam waktu hampir bersamaan. Jika sampai tersendat, tentu perlu server cadangan.

“Misalnya 650 anak mengakses bareng, kira-kira server down apa nggak. Jika terjadi, ya dikerahkan server cadangan, yang dulu pernah dipakai saat ujian nasional, “ ungkap mantan guru PPKN ini.

Sistem pembelajaran online dijadwalkan akan berlangsung selama 14 hari, menyesuaikan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, terkait pencegahan penularan virus corona. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan