Rembang – Bank tanpa bunga, meminjam uang tanpa harus menyerahkan agunan dan nilai pinjamannya tidak dipotong sama sekali, di zaman sekarang apakah ada bank seperti itu ?
Ternyata ada lho, namanya Bank Waqaf Mikro (BWM) Bangkit Nusantara dan kami pada hari Kamis (12 Maret 2020) mengikuti aktivitasnya secara langsung. Uniknya, penerima pinjaman cukup hadir dan ikut mengaji.
Padahal lazimnya ketika seseorang meminjam uang ke bank, mesti bawa agunan, kemudian ada biaya administrasi atau semacam potongan dan tentu saja berbunga.
Siang itu saya datang ke Bank Waqaf Mikro Bangkit Nusantara, sebelah utara eks Stasiun Rembang. Suasana sepi. Di dalamnya terdapat 2 orang pegawai sibuk beraktivitas. Dari sini, keunikan sudah mulai terasa. Ternyata, nasabah tidak lazim datang ke Bank Waqaf Mikro. Melainkan sebaliknya, pegawai bank yang biasa datang menyambangi rumah nasabah.
Kebetulan, kali ini ada jadwal pencairan dana pinjaman di Desa Waru, Kecamatan Rembang Kota. Tarikun, salah satu pegawai BWM Bangkit Nusantara bergegas naik sepeda motor menuju lokasi.
Tarikun menceritakan sesuai izin pihaknya hanya boleh melayani warga Kecamatan Rembang Kota, maksimal pada jarak 5 kilo meter. Itu pun penerima pinjaman, khusus hanya untuk perempuan dan mempunyai usaha atau akan merintis usaha.
“Misal Desa Pantiharjo Kecamatan Kaliori, kan jaraknya dengan sini lumayan dekat, kurang dari 5 Km. Tetap nggak bisa kami layani, karena di luar Kecamatan Rembang Kota, “ bebernya.
Menurutnya, pinjaman tidak boleh diajukan sendiri-sendiri secara pribadi. Namun berdasarkan ketentuan, harus melalui kelompok, dengan jumlah paling sedikit 5 orang.
“Setelah dilaunching bulan Januari lalu, memang banyak warga datang ke sini, tanya. Ya kita jelaskan nggak bisa sendiri, tapi harus dengan sistem kelompok, “ imbuhnya.
Saat Tarikun menyambangi rumah warga di Desa Waru, belasan kaum wanita sudah menunggu. Uang pinjaman tidak langsung diserahkan. Namun terlebih dahulu warga yang umumnya ibu rumah tangga ini membaca ikrar atau janji, intinya tertib hadir dan disiplin mengangsur. Setelah itu dilanjutkan membaca Asmaul Husna atau nama-nama baik Allah SWT.
Begitu selesai, nama ibu-ibu ini dipanggil satu per satu, guna menerima pinjaman uang. Menurut Tarikun, pada tahap awal, setiap orang maksimal memperoleh pinjaman modal usaha sebesar Rp 1 Juta. Pembayarannya, diangsur 50 kali, dengan rincian Rp 20 ribu per Minggu.
Pria warga Dusun Bangker Desa Sendangagung Kecamatan Kaliori ini menegaskan tidak ada agunan, bebas potongan, dan tanpa bunga.
“Dapat Rp 1 Juta, kembalinya juga Rp 1 Juta. Tidak dibebani macam-macam. Syaratnya, penerima hadir, baca Asmaul Husna. Habis pencairan, mengaji. Kira-kira total butuh waktu ya 45 menit, “ terang Tarikun.
Sementara itu, Yeni Hendriyani, seorang warga Desa Waru, Rembang mengaku terbantu atas keberadaan Bank Waqaf Mikro. Selain syaratnya mudah, angsuran juga sangat ringan. Ia sendiri akan menggunakan uang pinjaman tersebut, untuk bisnis online.
“Rekan-rekan saya ya ada yang usaha jual gorengan, kosmetik, aksesoris. Syaratnya, cukup menyerahkan foto copy KTP, KK dan yang terpenting rutin hadir, “ tuturnya.
Ia membenarkan pinjaman Rp 1 Juta tidak ada bunganya sama sekali. Kedepan kalau lancar, Yeni berharap nilai pinjaman dapat diperbanyak, supaya bisa menyejahterakan rakyat kecil yang ingin usahanya lebih maju.
“Terkait syarat baca Asmaul Husna dan mengaji, justru kita merasa senang, “ imbuhnya.
Bank Waqaf Mikro Rembang yang dilaunching oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bulan Januari 2020, sampai periode tanggal 12 Maret 2020, sudah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp 103 Juta kepada 115 orang, yang tergabung dalam 23 kelompok. Dana berasal dari zakat dan infaq yang dikumpulkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional. Termasuk untuk operasional sehari-hari Bank Waqaf Mikro, juga sudah diatur oleh Lembaga Amil Zakat Nasional. (Musyafa Musa).