Pancur – Muhammad Faisol, anak seorang penjual ayam potong keliling, warga Dusung Kowang Desa Sale, Kecamatan Sale tidak pernah mengira bisa melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Tapi berkat prestasinya, pemuda berusia 20 tahun yang berasal dari keluarga tidak mampu ini mendapatkan beasiswa kuliah gratis Pemkab Rembang.
Saat berlangsung talk show Halo Bupati Spesial Bupati Mengajar di SMP N I Pancur, Jum’at pagi (13 Maret 2020), penyelenggara talk show Radio R2B sengaja mendatangkan Muhammad Faisol, untuk memberikan kesaksian. Faisol saat ini menempuh semester II jurusan Manajemen Dakwah di IAIN Kudus.
Faisol mengaku penghasilan ayahnya per hari rata-rata Rp 50 ribu. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga saja masih kurang, apalagi jika harus menanggung biaya kuliahnya. Sempat tak terbayang bisa kuliah, ia bersyukur menerima beasiswa dari Pemkab Rembang, sehingga dapat melanjutkan ke IAIN Kudus.
“Alhamdulilah saya memperoleh program beasiswa, terima kasih pak Bupati. Tapi beasiswa ini nggak serta merta. Prestasi akademik diperiksa, kondisi rumah saya juga dicek langsung oleh tim dari Pemkab, “ ujarnya.
“Dari kisah mas Faisol ini, saya berharap adik-adik siswa SMP N I Pancur jangan pesimis, karena tidak punya biaya. Soal uang belakang, karena Pemkab Rembang akan membiayai anak keluarga tidak mampu yang berprestasi, “ timpal Bupati Rembang.
Faisol yang sebelumnya alumni MA Al Azhar Sale ini menambahkan selama semester pertama mendapatkan bantuan dana senilai Rp 8 Jutaan. Mulai dari uang kuliah, biaya hidup, biaya kost maupun ongkos transport, semua ditanggung.
“Saya sudah merasakan sendiri di semester I lalu, sekarang memasuki semester ke II, “ imbuhnya.
“Nah, saya nggak sekedar janji asal ngomong. Kelak kalau sudah lulus, anak-anak ini saya harapkan kembali ke Rembang, ingin saya jadikan penggerak kemajuan, “ beber Bupati sambil memegang pundak Faisol.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menambahkan fakultas apa pun bisa dimasuki oleh peserta program beasiswa. Hanya satu yang tidak termasuk dalam tanggungan, yakni Fakultas Kedokteran, lantaran biayanya sangat besar. (Musyafa Musa).