Pancur – Ada pemandangan menarik di SMP N I Pancur, berbeda dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya. Di depan pintu salah satu kelas, tergantung bendera hijau, sedangkan di beberapa kelas lain tampak bendera hitam. Sebenarnya apa yang terjadi dan apa pula maksudnya ?
Ternyata sekolah yang mengantongi gelar Adiwiyata ini rutin membiasakan antar kelas untuk saling berlomba, mewujudkan halaman depan kelas masing-masing, menjadi rindang, hijau dan sejuk. Siapa yang menang berhak mendapatkan bendera hijau, sehingga kelas-kelas lain diharapkan dapat terpacu semangatnya.
Elsa Yulianda, salah satu siswi kelas 8 D SMP N I Pancur yang kelasnya memperoleh bendera hijau mengaku bersama rekan-rekannya terus berupaya memperindang, agar suasana pembelajaran terasa lebih nyaman. Ia sendiri berulang kali membawa bibit bunga dari rumah, untuk ditanam di depan kelasnya.
“Saya bawa bunga mawar, lidah buaya dan beberapa bibit tanaman lain. Kalau depan kelas rindang, sejuk, belajar kan jadi lebih nyaman. Semoga kedepan bisa terus ditingkatkan, “ kata Elsa.
Sementara itu, Kepala SMP N I Pancur, Erna Nur Mutia mengatakan sumber air bagus dan ketersediaan lahan yang sangat luas di sekolahnya, yakni lebih dari 2,5 hektar, menjadi kekuatan tersendiri. Maka sejak ia ditugaskan ke SMP N I Pancur, langsung menggalang semua potensi untuk bersama-sama mewujudkan sekolah Adiwiyata, gelar bagi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
“Para wali kelas, guru, siswa kita ajak untuk menjadikan sekolah Adiwiyata. Apalagi pak Bupati saat memantau ujian di sekolah kami sempat mengarahkan, bu sekolahmu rindangno. Nah itu turut menambah semangat kami, “ ujarnya.
Setelah 1,5 tahun berjalan, hasilnya mulai bisa dirasakan. Banyak pohon besar yang membuat suasana menjadi lebih sejuk. Taman-taman kelas terlihat asri, karena mereka berlomba-lomba menjadi yang terbaik.
“Kelas yang beberapa minggu bertahan menjadi juara, kelasnya dipasangi bendera hijau dan mendapatkan piala. Lha yang dapat bendera hitam, biar terpacu mengejar, “ tandasnya.
Selain itu, di SMP N I Pancur juga memiliki lokasi khusus untuk budidaya jamur. Selain sebagai sarana mengajarkan kewirausahaan kepada anak didik, langkah itu nantinya dapat menambah penghasilan sekolah.
“Kebetulan ada alumni sekolah sini yang sukses bikin jamur, memberikan bimbingan budidaya jamur di SMP N I Pancur. Jadi komunikasinya enak, apalagi tinggalnya juga deket, di Desa Criwik, “ papar Erna.
SMP N I Pancur sendiri dipilih dalam program Talk Show Halo Bupati Spesial Bupati Mengajar, pada hari Jum’at (13 Maret 2020). Bupati Rembang, Abdul Hafidz akan hadir ke sekolah yang berlokasi di pinggir jalan raya Pancur – Pamotan tersebut, sekaligus melanjutkan Gerakan Pembagian 1000 Bola di Kecamatan Pancur. (Musyafa Musa).