Rembang – Jumlah warga Kabupaten Rembang yang mengalami gangguan kejiwaan ternyata cukup tinggi. Hal itu membuat Bupati Rembang, Abdul Hafidz keheranan.
Abdul Hafidz menjelaskan di rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. R. Soetrasno setiap hari Selasa dan Kamis membuka pelayanan gangguan jiwa. Ternyata pasien yang datang jumlahnya berkisar rata-rata antara 70 – 100 orang.
“Ternyata orang stres di Kabupaten Rembang banyak, tiap Selasa dan kamis, yang datang periksa ke RSUD bisa sampai 100 orang, “ ungkapnya.
Setelah membuka layanan gangguan jiwa, Hafidz mengakui pekerjaan rumah (PR) kedepan adalah membuka layanan spesialis penyakit jantung. Pihaknya menguliahkan seorang dokter di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, untuk mengantongi gelar spesialis jantung. Apabila kelak sudah lulus, diharapkan bisa memperkuat pelayanan di RSUD dr. R. Soetrasno.
“Dokter yang kita kuliahkan kalau nggak salah dari Kecamatan Sluke atau Kragan gitu. 1 tahun lagi selesai kuliahnya. Nanti kalau lulus akan buka di RSUD dr. R. Soetrasno. Biar warga yang mau dapat pelayanan soal jantung, nggak harus ke Kudus atau Semarang, “ beber Bupati.
Bupati menyebut kekurangan tenaga dokter spesialis memang masih menjadi kendala, ditengah semakin kompleksnya pelayanan di bidang kesehatan. Manakala banyak dokter spesialis enggan melirik Kabupaten Rembang, Pemkab akhirnya berinisiatif menguliahkan dokter umum, agar nantinya bisa menjadi dokter spesialis dan kembali ke Rembang. (Musyafa Musa).