

Rembang – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang menyerukan kepada masyarakat, terutama kalangan pejabat untuk mewaspadai pesan pendek sms meminta bantuan transfer uang, berdalih untuk biaya operasi wartawan yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Modus lama penipuan tersebut, dalam sepekan terakhir marak terjadi lagi.
Ketua PWI Kabupaten Rembang, Musyafa’ mengaku menerima cukup banyak pertanyaan dari kalangan anggota DPRD Rembang yang mendapatkan sms dari nomor tidak dikenal, meminta sumbangan biaya operasi rekan pers yang sedang dirawat, kemudian uang agar dikirim ke nomor rekening tertentu. Ia mengimbau jangan mudah percaya, tetapi bisa kroscek kepada pihak-pihak terkait terlebih dahulu. Menurutnya, saat ini tidak ada wartawan yang bertugas di Kabupaten Rembang akan menjalani operasi, karena sakit.
“Utamanya bagi anggota dewan yang baru, bisa jadi ada oknum spekulasi ingin memanfaatkan. Oknum tersebut mengatasnamakan pers, padahal saat ini nggak ada wartawan mau operasi. Sejauh yang saya tahu, alhamdulilah rekan-rekan di PWI sehat semua, “ ungkapnya.
Musyafa’ mengaku heran dari mana pelaku pengirim sms mengetahui begitu banyak nomor-nomor HP pejabat dan anggota DPRD. Hal itu menuai kecurigaan dan patut ditelusuri lebih lanjut. Pihaknya selaku organisasi wartawan merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, berhati-hati apabila ada oknum mengaku-ngaku sebagai wartawan atau mengatasnamakan pers, sehingga tidak menjadi korban penipuan.
“Apabila masih ada keragu-raguan, kami siap membantu memberikan informasi. Hubungi saja No 081 326 303 408, aktif 24 jam. Kalau sudah menipu, masuknya pidana, biar aparat kepolisian yang bertindak, “ tandasnya.
Sementara itu, salah satu anggota DPRD Rembang, Adi Purwoto mengaku menerima sms permintaan transfer uang, mengatasnamakan biaya operasi salah satu wartawan. Sejak awal merasa tidak percaya, kemudian untuk meyakinkan konfirmasi dengan pengurus PWI. Ternyata benar, hanya ulah penipu. Ia sama sekali tidak menanggapi permintaan tersebut.
“Rekan-rekan anggota DPRD lain juga dapat sms seperti itu. Saya kasih tahu nggak bener. Lagipula nomornya, kita nggak kenal. “ ujar politisi dari Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem ini. (Musyafa Musa).