Duh Gusti….Lonjakannya Ngeri Sekali
Jahe sekarang menjadi barang mahal di Pasar Rembang.
Jahe sekarang menjadi barang mahal di Pasar Rembang.

Rembang – Harga jahe merah di Pasar Rembang melonjak pesat, setelah dikabarkan bisa menjadi obat penangkal virus corona. Tingginya permintaan konsumen, membuat harganya semakin melambung.

Jahe merah yang semula pada kisaran Rp 45 ribu, sekarang sudah menembus harga Rp 100 ribu per Kg. Mida Apriyanti, seorang warga Kelurahan Sidowayah, Rembang mengaku sering membuat minuman berbahan baku jahe merah.

Apalagi setelah muncul informasi bahwa jahe merah mempunyai kandungan yang sanggup menangkal virus corona, dirinya hampir setiap hari membuat minuman olahan dari jahe merah. Begitu harga naik, saat membeli jahe merah, jumlahnya pun dikurangi.

“Ya kaget, saat tahu harga jahe merah kok mahal sekali. Biasanya beli 0,5 Kg, sekarang ya dikurangi jadi tinggal seper empat, “ kata Mida.

Kepala Satuan Reserse Dan Kriminal sekaligus tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Rembang, AKP Bambang Sugito menanggapi pihaknya masih rutin melakukan pengawasan pasar, namun lebih mengarah pada harga dan stok kebutuhan pokok.

“Kita pantau terus bersama satuan lain dan dilaporkan kepada pimpinan secara rutin seminggu 2 kali. Untuk harga kebutuhan pokok, sejauh ini belum ada temuan, “ bebernya.

Soal harga jahe merah meroket, Bambang membenarkan jahe termasuk kebutuhan sekunder yang belum masuk pantauan. Namun jika lonjakannya tidak wajar, polisi akan turun tangan menelusuri.

“Sifatnya preventif ya biar pedagang juga tahu, masalah pangan jadi perhatian aparat. Fokusnya memang ke Sembako, tapi masukan dari masyarakat sangat kami butuhkan. Pantauan bisa melebar ke kebutuhan sekunder, “ imbuh Kasat Reskrim.

AKP Bambang Sugito menambahkan pedagang pasar umumnya mendapatkan jahe maupun empon-empon dari pemasok, sedangkan pemasok mengandalkan stok di tingkat petani. Ia mengimbau mata rantai ini jangan sampai terjadi penimbunan, yang bisa berimbas pada persoalan hukum.

“Peran masyarakat akan turut membantu. Jika ada tanda-tanda mencurigakan terkait penimbunan barang, mohon dilaporkan, “ tandasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *