Pancur – Air wudhu setelah dipakai biasanya terbuang percuma. Tapi tidak demikian halnya di lingkungan SMP N I Pancur. Pihak sekolah mempunyai inovasi agar bekas air wudhlu tetap mendatangkan manfaat.
Air wudhlu setelah digunakan, mengalir ke selokan dan masuk dalam bak penampungan. Setelah itu dialirkan menuju sejumlah bak kolam budidaya ikan lele.
Kepala Sekolah SMP N I Pancur, Erna Nur Mutia menjelaskan setiap hari siswanya yang berjumlah 500 orang lebih, terbiasa sholat duha dan sholat dzuhur berjamaah. Bermula mengetahui bekas pemakaian air wudhlu ternyata cukup banyak terbuang, pihaknya kemudian mempunyai ide untuk memanfaatkan sebagai sarana prakarya siswa. Salah satunya dalam bentuk pengembangan kolam ikan. Hasil panen ikan lele, kebanyakan juga dibeli oleh warga sekolah sendiri.
“Kebetulan posisi mushola dengan bak kolam ikan saling berdekatan. Lha hasil panen ikan, uangnya dipakai untuk beli bibit dan pakan, sehingga bisa terus berkembang, “ ujarnya, Senin (09 Maret 2020).
Erna menambahkan program ini sudah berjalan selama 1,5 tahun terakhir. Kedepan tidak hanya ikan lele yang dibudidayakan, tetapi ingin mencoba jenis ikan lain. Selain itu, pihaknya juga berencana membuat kebun sayur dengan konsep hidroponik, memanfaatkan bekas air wudhlu.
“Anak-anak kita latih memanfaatkan biar air tidak terbuang begitu saja dan lebih berdaya guna. Kami masih butuh uluran tangan dari dinas terkait, soal bantuan ikan yang bisa kami kembangkan. Inginnya ada pula ikan nila, biar lebih bervariasi. Soal lahan, sangat luas di sini, “ imbuh Erna.
Menurut rencana, SMP N I Pancur akan menjadi sasaran program Talk Show Halo Bupati Spesial Bupati Mengajar, pada hari Jum’at (13 Maret 2020). Dalam kegiatan tersebut akan dibarengkan pula dengan Gerakan 1000 Bola di Kecamatan Pancur. (Musyafa Musa).