“Kenapa Harus Bola, Apa Nggak Ada Laptop Pak..?”
Pembagian bola untuk desa se Kecamatan Gunem, dipusatkan di SMK Muhammadiyah Gunem, Jum’at pagi (28/02).
Pembagian bola untuk desa se Kecamatan Gunem, dipusatkan di SMK Muhammadiyah Gunem, Jum’at pagi (28/02).

Gunem – Gerakan pembagian bola untuk seluruh desa se Kecamatan Gunem, hari Jum’at (28 Februari 2020) membuat seorang pelajar SMK Muhammadiyah Gunem penasaran apa alasannya.

Istikarini, seorang siswi kelas XII ketika sesi tanya jawab dengan Bupati menanyakan, kenapa harus bola dan tidak membagikan laptop saja. Sontak, seluruh tamu undangan yang hadir tertawa.

“Pertanyaan saya, kenapa harus bola pak. Apa nggak ada laptop-laptop gitu, “ ujar Istikarini.

Bupati pun langsung bertanya balik. “Sing pesen mau sopo ?”. Istikarini kemudian menjawab. “Nggak ada yang pesen, dari benak sendiri pak, “ tuturnya.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan Pemkab tahun 2019 lalu menganggarkan Rp 3 Miliar untuk pengadaan laptop dan tahun ini direncanakan menggelontorkan dana Rp 2,5 Miliar lagi, karena perencanaan kala itu masih banyak kekurangan sarana komputer untuk keperluan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Sayangnya, Ujian Nasional dihapus oleh Menteri Pendidikan yang baru. Soal apakah pengadaan laptop dilanjutkan atau tidak, nantinya akan dibahas. Terlepas dari masalah itu, ia menyarankan kalau SMK Muhammadiyah Gunem membutuhkan laptop, dipersilahkan mengajukan. Bupati kemudian memerintahkan pejabat dari Dinas Pendidikan yang hadir, untuk mengalokasikan jatah 2 buah laptop untuk SMK Muhammadiyah Gunem.

“Apakah pertanyaannya tetap dibelanjakan laptop, lha wong nggak ada Ujian Nasional. Nanti akan dibahas selanjutnya. Soal laptop, nanti sekolah bisa mengajukan. Tidak menutup kemungkinan sekolah bisa diberi, “ beber Hafidz.

Hafidz menambahkan khusus bantuan bola, ia ingin mendorong semangat olahraga di pelosok pedesaan. Nantinya akan dilanjutkan dalam bentuk Liga Desa. Setelah itu ditarik antar kecamatan tingkat Kabupaten Rembang. Selain sebagai pembinaan olahraga, upaya tersebut juga ajang mencari bibit potensial untuk diorbitkan menjadi atlet profesional.

“Insyaallah kita bikin liga desa, dilanjut antar kecamatan. Harapan saya kelak ada negerasi yang tampil sebagai atlet profesional. Inilah yang kita lakukan untuk meningkatkan prestasi keolahragaan, “ tandasnya.

Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah Gunem, Mustagfiroh menilai talk show Halo Bupati Spesial Bupati Mengajar berlangsung semarak, karena event ini memberikan kesempatan dialog langsung antara pelajar dengan pimpinan daerah. Disamping pihaknya juga bisa mengenalkan sekolah, karena acara disiarkan live oleh 3 radio.

“Kebetulan di sekolah ini SMK nya masuk sampai hari Sabtu atau 6 hari kerja. Pada sore hari, anak-anak juga menimba ilmu di pondok pesantren, masih satu lingkup dengan sekolah. Kami namakan Muhammadiyah Boarding School (MBS). Yang anak SMP semua, yang SMK sebagian, “ terangnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan