Seorang PNS Jadi Korban Kecelakaan, Bangun Mushola Sebelum Meninggal Dunia
Suasana TKP kecelakaan di jalur Pantura Desa Labuhan Kidul Kecamatan Sluke. (Foto atas) Motor korban tidak mengalami kerusakan berarti.
Suasana TKP kecelakaan di jalur Pantura Desa Labuhan Kidul Kecamatan Sluke. (Foto atas) Motor korban tidak mengalami kerusakan berarti.

Sluke – Seorang pria pegawai negeri sipil (PNS) meninggal dunia, akibat mengalami kecelakaan lalu lintas di jalur Pantura Desa Labuhan Kidul, Kecamatan Sluke, Rabu (15 Januari 2020) sekira pukul 07.30 Wib.

Korban teridentifikasi bernama Is Sarjono (56 tahun) warga Desa Sumbergirang RT 01 RW 01 Kecamatan Lasem. Is Sarjono semula mengemudikan sepeda motor Yamaha Jupiter berplat merah K 9916 ND, melaju dari arah barat ke timur, akan berangkat kerja. Sehari-hari Is Sarjono berprofesi sebagai penilik TK/Paud di Kecamatan Sarang.

Berdasarkan hasil olah TKP kepolisian, saat sampai di jalur Pantura Desa Labuhan Kidul, Is Sarjono diduga mendahului truk trailer dari sebelah kiri. Karena ada penyempitan jalan di dekat jembatan, sehingga pengendara sepeda motor melakukan pengereman, kemudian terjatuh ke sebelah kanan. Pada saat bersamaan, melaju truk trailer yang dikemudikan Muhammad Amin (28 tahun) warga Desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan Madura, Jawa Timur. Posisinya juga dari arah barat ke timur, langsung menghantam sepeda motor korban.

Kepala Unit Laka Satuan Lalu Lintas Polres Rembang, Ipda Ryan Mitha Pangesty menuturkan korban meninggal dunia, akibat menderita luka parah di bagian kepala.

“Usai tabrakan, posisi akhir sepeda motor korban berada di badan jalan lajur sebelah utara. Kita amankan kendaraan yang terlibat tabrakan dan mengevakuasi korban, “ terangnya.

Sementara itu, perangkat Desa Sumbergirang, Kecamatan Lasem, Zaenudin menilai sosok almarhum sangat baik. Sudah sejak lama, Is Sarjono menjadi Ketua RT. Ketika ingin mundur dari posisi Ketua RT, warga menolak, lantaran sudah merasa cocok.

“Pak Is itu sosok yang gaul sekali. Mau sama anak muda maupun orang tua, bisa ngimbangi. Warga sangat kehilangan, setelah pak Is meninggal dunia kecelakaan, “ ujar Zaenudin.

Sebelum meninggal dunia, almarhum kebetulan sudah selesai membangun Mushola di dekat rumahnya. Saat terakhir kali bertemu dalam rapat desa, Is sempat pula mengutarakan niatnya ingin merenovasi mushola di lokasi lain.

“Pak Is orangnya dermawan. Saat pembangunan Mushola, nggak hanya menyumbangkan materi, tetapi juga pikiran dan tenaga. Tahu-tahu beli ini itu, tanpa diketahui orang lain, “ imbuhnya.

Jenazah Is Sarjono dimakamkan di pemakaman umum Desa Sumbergirang, Kecamatan Lasem, sehabis Ashar, Rabu sore. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan