Bulu – Ada tiga potensi di dusun terpencil, Ngotoko yang ingin dioptimalkan oleh Pemerintah Desa Pasedan, Kecamatan Bulu. Ketiganya yakni gabungan antara agrowisata, bumi perkemahan dan Gua Lawa yang di dalamnya terdapat sungai bawah tanah cukup besar.
Kepala Desa Pasedan, Kecamatan Bulu, Kusman menjelaskan pada tahun 2019 kemarin, pihaknya menggelontorkan bantuan bibit buah durian, matoa dan kelengkeng, guna mempercepat pengembangan agrowisata. Ribuan bibit buah ditanam di area lahan yang posisinya tidak terlalu jauh dengan Gua Lawa. Apabila kelak sudah berbuah, tentunya potensi buah dan gua layak dikombinasikan sebagai daya tarik.
“Ada 4 gua, tapi yang paling besar Gua Lawa. Keren tempatnya. Saya pernah masuk kesana, cuman baru 10 Meter hawanya agak pengap, jadi nggak tak teruskan. Tapi terdengar suara gerojokan air cukup besar, karena di dalamnya diyakini terdapat sungai bawah tanah, “ urai Kades.
Kusman mengamati kawasan Dusun Ngotoko juga sering dipakai para pelajar untuk berkemah. Makanya pihak desa ingin mengerahkan anak-anak muda desa setempat, guna melakukan penataan lahan yang cocok untuk bumi perkemahan. Menurut Kusman, dari sisi infrastruktur jalan menuju Dusun Ngotoko sudah lumayan bagus, karena tahun 2018 ditingkatkan mutunya melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).
“Alhamdulilah jalan sudah bagus. Kemarin ada hujan sedikit rusak, tapi kalau mau masuk ke sana, mobil bisa lewat dengan lancar. Kami tahun 2020 juga akan menata jalan di dalam kampung Dusun Ngotoko, panjangnya 300 an Meter, “ imbuh Kusman.
Ditanya tentang buah durian yang lebih dulu terkenal di Dusun Ngotoko, Kusman mengakui banyak pohon sudah berbuah. Tapi entah kenapa dalam 2 tahun terakhir, hasilnya agak mengecewakan. Rata-rata buah tidak manis, tapi justru keras seperti masih mentah.
“Apakah karena cuaca atau ada faktor lain, kita belum menemukan penyebabnya. Padahal tahun-tahun sebelumnya, buah yang dihasilkan rasanya ya manis legit lho, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).