Rembang – Pihak Pemerintah Kabupaten Rembang memastikan pembetonan jalan lingkar secara permanen akan digarap tahun ini. Bupati Rembang, Abdul Hafidz saat turun langsung memantau ke jalan lingkar, Jum’at pagi (10 Januari 2020) menegaskan penanganan sudah direncanakan sebelumnya. Bukan semata-mata karena digebuki masyarakat melalui media sosial.
Begitu tiba, Bupati memilih jalan kaki memantau pengurukan jalan. Ia juga sempat naik alat berat dan berdialog dengan sopir yang lewat.
Bupati menyampaikan terima kasih atas perhatian netizen atas kondisi kerusakan jalan lingkar. Untuk sementara, pekerja melakukan perbaikan darurat. Setelah selesai, dilanjutkan penanganan permanen.
“Kami sampaikan terima kasih kepada masyarakat terhadap kondisi jalan Galonan – Tireman. Saya sendiri sudah punya firasat ketika hujan, pasti jalan ini akan jadi sorotan. Ternyata betul. Lha untuk perbaikan sementara kan kita mesti nunggu hujan reda dulu. Tapi sejak tahun 2019 kemarin sudah kita rencanakan, “ ungkap Bupati.
Tapi dalam menata jalan, pemerintah tidak bisa langsung menyelesaikan. Harus melewati mekanisme perencanaan, pengusulan anggaran, lelang proyek dan eksekusi kegiatan. Kalau tahapan lancar, ditargetkan pembetonan mulai bulan Mei 2020. Jalan lingkar yang rusak parah sepanjang 700 an Meter itu, diperkirakan butuh anggaran Rp 6 Milyar. Dana akan diambilkan dari pos Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Sedangkan untuk jalan lingkar dari Perumahan Tireman ke utara sepanjang 600 Meter, akan dihotmix, karena dasarnya sudah kuat.
“Februari lelang, Maret dan April proses administrasi, sampai ada surat perintah kerja (SPK), bulan Mei bisa dilaksanakan. Kemarin tidak digarap, karena belum dianggarkan dan waktunya sudah menginjak bulan Desember. Kegiatan tidak boleh dilakukan, sebelum ada penetapan anggaran, “ tandasnya.
Setelah mengecek jalan lingkar, Bupati Rembang yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang, Sugiharto melanjutkan pengecekan jalan ke Pertigaan Pandangan Kec. Kragan yang sempat tergenang air. Hafidz menegaskan akses jalan tersebut juga dikucuri Rp 12 Milyar pada tahun 2020 ini, guna membeton jalan sepanjang 2,4 kilo meter.
“Kami nggak ingin penanganan yang ecek-ecek, soalnya kalau beton bisa kuat sampai puluhan tahun. Kalau ecek-ecek seperti dulu, dua tahun ya hancur lagi, “ imbuhnya.
Disinggung genangan air dekat lampu bangjo Pandangan, Hafidz menambahkan sebenarnya dulu di kanan kiri jalan tersebut ada saluran air. Namun seiring waktu berjalan, saluran ditutup oleh warga yang banyak mendirikan bangunan.
“Tapi bagaimana pun mereka rakyat kita. Ya akan tetap ditangani. Tahun 2020 ini dituntaskan, “ pungkas Bupati. (Musyafa Musa).