Pos Polisi Lama Dibiarkan Kosong, Begini Penjelasan Kapolres
Pos polisi Perempatan Jaeni Rembang, sering dibiarkan kosong.
Pos polisi Perempatan Jaeni Rembang, sering dibiarkan kosong.

Rembang – Pihak Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang mempertanyakan kenapa pos-pos polisi sekarang sudah lama tidak diisi personel kepolisian.

Saat evaluasi akhir tahun di Mapolres Rembang, Senin (30/12), Ketua PWI Kabupaten Rembang, Musyafa mencontohkan pos polisi di Perempatan Jaeni Rembang sering dibiarkan kosong. Padahal Perempatan Jaeni diibaratkan sebagai jantungnya Kota Rembang. Seiring menggeliatnya aktivitas masyarakat, ia menganggap perlu ada polisi yang siaga di titik tersebut. Tujuannya, ketika sewaktu-waktu terjadi tindak kejahatan, polisi bisa cepat menindaklanjuti.

“Selain di Perempatan Jaeni, pos-pos polisi di sepanjang jalur Pantura juga kerap kosong. Ketika sebuah pos sering diisi polisi, meski nggak ada apa-apa, masyarakat ketika melintas rasanya ayem pak. Apalagi ketika malam hari, “ beber Musyafa.

Menanggapi hal itu, Kapolres Rembang, AKBP Dolly A. Primanto menyatakan penempatan polisi di dalam pos, mempertimbangkan kerawanan tindak kejahatan. Jika dianggap aman, maka polisi cukup berpatroli saja, tanpa harus siaga di dalam pos.

“Kita analisa, evaluasi, pantes nggak ditempatkan anggota di pos tersebut. Sebagai gantinya, kami kebetulan sering patroli sepeda, melakukan pendekatan humanis kepada masyarakat. Pindah dari satu titik ke titik lain, “ terang Kapolres.

AKBP Dolly menambahkan apabila ternyata dari hasil evaluasi, pos Perempatan Jaeni layak dijaga aparat kepolisian, maka pihaknya siap mengerahkan anggota.

“Betul, Jaeni itu jantungnya Rembang. Ini jadi PR saya, apakah perlu dikasih anggota atau cukup dipatroli. Soalnya polisi kalau jaga terus di pos, ya jenuh juga lho. Makanya seneng mereka, saat saya ajak patroli bersepeda, “ imbuhnya.

Kabag Operasional Polres Rembang, Kompol Yohan Setiajid yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, ikut menambahkan penjelasan Kapolres. Menurut Yohan, tahun 2017 silam dikala ramai serangan teror terhadap anggota polisi, pimpinan kepolisian menyarankan pengurangan intensitas polisi siaga di dalam pos. Apalagi jika posisinya di titik-titik yang sepi.

Meski demikian polisi tetap menambah patroli mobile, pada jam-jam rawan tindak kejahatan.

“Termasuk di sekitar perempatan Jaeni. Meski kelihatannya di dalam pos kosong, tapi ketika patroli, polisi tetap berhenti di situ. Seringnya mobil parkir di halaman Bank Jateng, belakang pos, “ papar Yohan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan