Rembang – Dunia olahraga di Kabupaten Rembang mengalami fase memprihatinkan selama dua tahun terakhir. Selain tim PSIR terdegradasi ke Liga III, prestasi olahraga Kabupaten Rembang di tingkat Jawa Tengah, juga mendekati posisi juru kunci.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang, Musyafa Musa menyampaikan masalah tersebut dalam kegiatan Coffe Morning antara pekerja pers bersama pejabat Pemerintah Kabupaten Rembang, di lantai IV Gedung Sekretariat Daerah, Jum’at pagi (27 Desember 2019). Ia mencontohkan ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) terakhir di Solo tahun 2018, kontingen Kabupaten Rembang menempati urutan ke 34 dari 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.
“Bicara prestasi olahraga, sering dikaitkan dengan PSIR. Terlepas dari semua itu, secara umum prestasi olahraga Kabupaten Rembang berada di posisi nyaris paling bawah. Mungkin pemerintah sudah berusaha maksimal, tapi inilah kondisi konkret PR pemerintah untuk diperbaiki kedepan, “ kata Musyafa.
Menanggapi hal itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengakui Pemkab belum banyak memperhatikan dunia olahraga, karena masih fokus pada masalah ekonomi dan infrastruktur. Mulai dari infrastruktur jalan, Puskesmas, sekolah maupun rumah sakit. Tapi apabila kelak mencalonkan diri lagi sebagai Bupati, Hafidz memastikan pembangunan sport center masuk menjadi bagian visi misinya. Ia ingin menyiapkan lahan seluas 10 hektar, guna membangun kawasan sport center, yang ditunjang sarana lengkap dan terpadu di 1 titik.
“Olahraga nggak bisa mendadak, tapi harus ada pembinaan. Terus terang kami belum banyak perhatian tentang olahraga. Kami fokus ngapiki Puskesmas, rumah sakit, sekolah. Tapi jangka menengah, kami akan buat sport center untuk menggeliatkan olahraga. Tapi nek aku nyalon neh lho mas, “ ujarnya.
Lalu bagaimana dengan keberadaan Stadion Krida Rembang ? Hafidz menimpali nantinya akan dijadikan sebagai gedung pelayanan masyarakat, semisal untuk konser musik, resepsi pernikahan, pameran maupun kegiatan lain. Gedung tersebut bisa menjadi pengganti Balai Kartini yang menurutnya kurang layak.
“Soalnya Gedung Balai Kartini nggak layak, parkiran saja terbatas. Kemarin aku duwe gawe wae diamuki parkire sampai tekan kono-kono. Goro-goro pak Bupati parkire sampai ngene. Nanti yang stadion kita alihfungsikan jadi gedung representatif. Konser di situ, duwe gawe di situ. Tapi kalau saya nyalon lagi, “ imbuh Hafidz tersenyum.
Sementara itu, Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto yang juga hadir dalam acara Coffe Morning menyebutkan kebetulan isterinya, Vivit Dina Rini Atnasari baru saja terpilih menjadi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Rembang. Ia berpendapat target kedepan prestasi olahraga harus lebih baik, terutama mendongkrak peringkat Kabupaten Rembang di ajang Pekan Olahraga Provinsi.
“Kalau semula posisi 34, harapan saya bisa menjadi urutan paling tidak ya 28 lah, “ pungkas Bayu. (Musyafa Musa).