Rembang – Sepanjang tahun ini setidaknya terjadi 60 kali peristiwa bencana alam di wilayah Kabupaten Rembang.
Saat apel siaga bencana di halaman Kantor Bupati Rembang, Selasa (17 Desember 2019), Bupati Rembang, Abdul Hafidz membeberkan waktu kejadian antara bulan Januari sampai dengan September. Bencana alam meliputi 19 bencana tanah longsor, 11 banjir, angin puting beliung, abrasi 2 kejadian dan sisanya kebakaran lahan.
“Sebagian daerah di Kabupaten Rembang berada dalam kawasan rawan bencana. Maka yang terjadi dari bulan Januari sampai dengan bulan September 2019, perlu dipetakan untuk bahan evaluasi,” kata Hafidz.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang menetapkan waktu siaga bencana selama lima bulan ke depan. Terhitung mulai tanggal 17 Desember 2019, hingga bulan April 2020.
Seiring peningkatan curah hujan, masyarakat diminta selalu waspada. Melihat kondisi geografis dan topografi di 14 kecamatan berpotensi rawan bencana, terutama banjir, longsor dan angin puting beliung. Sedikitnya 300 orang dari unsur TNI, Polri, SKPD terkait dan Ormas peduli kebencanaan hadir dalam apel tersebut.
Abdul Hafidz turut mendorong adanya sistem deteksi antisipasi dini bencana alam. Maka sumber daya manusia dan pengetahuan penanganan bencana harus disiapkan. (Musyafa Musa).