

Rembang – Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Rembang, Nadhif Sidqi mengingatkan para kadernya ketika ada yang menyingkir dari terik panas sinar matahari, dalam kegiatan Apel Siaga Bencana di lapangan Gedung Haji Rumbutmalang, Rembang, Minggu pagi (08 Desember 2019).
Nadhif Sidqi menyebut panas yang terjadi saat ini tidak seberapa dengan panasnya neraka.
“Ini belum seberapa, di neraka jutaan tahun. Kalau baru segini saja sudah kepanasen, bagaimana sahabat hendak menyiapkan diri. Nanti kalau jangan-jangan masuk neraka. Mau masuk syurga, ya tergantung siapa yang kita ikuti, “ teriak Nadhif dari atas podium.
Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Tengah, Solahudin Ali menyampaikan badan manusia digunakan atau tidak, suatu saat akan menjemput kematian dan mengalami kerusakan. Maka akan jauh lebih baik jika badan kita dapat bermanfaat untuk orang lain, sehingga tidak rusak sia-sia.
“Mau buat jelek, badan kita akan rusak. Mau berbuat baik, suatu saat nanti juga rusak. Sama-sama rusak, alangkah baiknya sebagai umatnya kanjeng nabi, kita siapkan energi semaksimal mungkin untuk berbuat baik. Kalau orang Jawa menyebut mati sakjroning urip, urip sakjroning mati, “ bebernya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat GP Ansor, Abdul Haris Ma’mun mengungkapkan pihaknya menyiapkan barisan siap siaga bencana (Bagana), untuk membantu penanganan bencana alam. Ia mengajak Bagana selalu siap, ketika terjadi bencana alam.
“Terutama di Kabupaten Rembang, tadi saya dengar banyak kerawanan bencana. Kita yang ada di Banser harus siap melakukan apapun, dan di manapun anda berada, “ kata Haris.
Di akhir apel siaga bencana, belasan anggota Banser menunjukkan simulasi penanganan bencana. Ada angin topan melanda, merobohkan bangunan dan menimpa sejumlah warga. Mereka sigap memberikan pertolongan, termasuk mengevakuasi para korban ke dalam mobil ambulance. (Musyafa Musa).