Kampanyekan Medsos Sehat, Polres & PWI Kolaborasi
Sarasehan Medsos Sehat-Rembang Bermartabat, akan digelar Senin malam, 25 November 2019.
Sarasehan Medsos Sehat-Rembang Bermartabat, akan digelar Senin malam, 25 November 2019.

Rembang – Lalu lintas media sosial di Kabupaten Rembang masih sering dijumpai foto-foto sadis. Terkadang muncul pula ujaran kebencian yang rawan berimbas pada pelanggaran hukum.

Berawal dari kondisi tersebut, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersama Polres Rembang berencana menggelar Sarasehan Media Sosial, mengacu pendekatan etika dan dampak hukum.

Ketua panitia kegiatan, Sanyoto menjelaskan sarasehan tersebut akan berlangsung di gedung Balai Kartini, Senin (25 November 2019) mulai pukul 19.00 Wib. Pihaknya menghadirkan narasumber Ahmad Humam selaku pegiat media sosial dan Kapolres Rembang, AKBP Dolly A. Primanto.

“Mas Humam kami harapkan lebih banyak bicara soal fenomena Medsos dan bagaimana baiknya, dari sisi norma sosial serta etika yang santun. Sedangkan pak Kapolres akan memberikan contoh-contoh konkret, Medsos yang bisa berakibat pada tindak pidana, biar kita bisa menghindari. Kalau wartawan kan sudah jelas ada kode etik jurnalistik, nah Medsos ini yang perlu kita bedah bareng, “ kata Sanyoto, Selasa (19/11).

Sanyoto mencontohkan korban kecelakaan lalu lintas yang kondisinya mengenaskan, langsung diupload ke media sosial, tanpa ada sensor sama sekali. Ia berharap melalui forum yang diprakarsai oleh PWI bersama Polres dapat menjadi sarana edukasi.

“Mungkin ketika upload foto mengerikan seperti itu, nggak membayangkan bagaimana rasanya jadi keluarga korban. Kasihan yang jelas. Nah kita duduk bareng, sharing satu sama lain. Pengalaman yang dulu-dulu, untuk bahan kedepan seperti apa, “ imbuhnya.

Kapolres Rembang, AKBP Dolly A. Primanto mengakui fenomena media sosial sudah merambah ke berbagai lapisan masyarakat. Menurutnya, harus ada kontrol, agar kemajuan teknologi itu lebih banyak mendatangkan manfaat.

“Muda mudi, orang tua, polisi TNI, pemerintah mengandalkan media sosial. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, upload, kemudian update status, hampir setiap hari seperti itu. Nah bermedia sosial ini, mau dibawa ke arah negatif atau positif. Banyak manfaat atau mudaratnya, tergantung kita, “ ungkapnya.

Dolly sekaligus mengingatkan pimpinan kepolisian sudah mengarahkan agar polisi tidak menerapkan gaya hidup mewah atau hedonis. Apalagi kemewahan tersebut diupload ke media sosial. Ia mengajak anggotanya menerapkan gaya hidup sederhana.

“Ada batasan-batasan saat melakukan publikasi. Termasuk menghindari hidup mewah, gaya hedonis yang dipamerkan kepada masyarakat. Saya di Rembang belum ada data anggota yang seperti itu, “ terang Kapolres.

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang, Musyafa’ menjelaskan para admin group facebook, pelaku media sosial, pelajar-mahasiswa, pemerhati, akademisi dan advokat diundang dalam kegiatan sarasehan tersebut.

“Acara ini terbuka untuk umum, monggo siapa pun boleh datang. Kita berbagi pengalaman, kita simpulkan bareng dan semoga Medsos kedepan di Kabupaten Rembang akan tampil lebih mencerdaskan. Jargon acara kita, Medsos Sehat Rembang Bermartabat, “ tandasnya.

Selama acara berlangsung, akan disiarkan live di sejumlah radio, supaya kampanye Medsos sehat lebih luas menjangkau ke pelosok pedesaan.

“Anda yang tidak bisa hadir, mungkin karena jauh, lagi sibuk berjualan atau ada kegiatan di rumah, cukup dengarkan lewat radio. Yang sudah konfirmasi siap live Radio R2B 98,4 FM dan CB FM 102,1 FM. Radio lain masih kita komunikasikan, harapannya sich bisa serempak. Tunggu ya tanggal 25 November 2019, pukul 19.00 Wib, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan