

Lasem – Kawasan pinggir Pantai Binangun, Kecamatan Lasem semakin cantik dengan adanya tambahan fasilitas yang dibangun oleh Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Rembang.
Setelah bagian selatan ditata, lokasi sisi utara juga direvitalisasi. Yang membedakan, kalau bagian selatan saat ini diisi oleh ruko untuk berjualan makanan olahan, seperti ikan bakar dan aneka macam sea food, sedangkan untuk sisi utara dilengkapi tempat berjualan dan lingkungan kanan kirinya ditata lebih bersih.
Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Dwi Purwanto mengatakan meski posisinya terpisah, namun sisi utara dan selatan pinggir Pantai Binangun menjadi satu kesatuan. Begitu proyek yang sebentar lagi akan selesai, pihaknya baru mengkaji siapa yang mengelola. Apakah dinas sendiri, pihak ketiga atau Desa Binangun ? Baginya yang terpenting sesuai konsep awal, yakni bangunan baru tersebut untuk tempat jualan kain batik, sirup kawis, kerajinan dan produk-produk lokal Kabupaten Rembang.
“Jadi jangan disamakan dengan sisi selatan Pantai Binangun. Kalau itu kan untuk jualan ikan bakar dan sejenisnya, lha kalau sisi utara nggak boleh sembarangan seperti itu. Ini proyeknya sudah mau selesai, nanti kita kaji siapa pengelolanya, “ kata Dwi.
Dwi menambahkan bagian selatan pinggir Pantai Binangun sudah dikelola desa setempat. Apabila mereka juga berminat memanfaatkan sebelah utara, ia mempersilahkan mengajukan permohonan sewa lokasi. Menyangkut besarannya, ada tim penilai yang menghitung. Ia menganggap Pantai Binangun lokasinya strategis di pinggir jalur Pantura. Keindahan alam dengan sensasi sunset pada sore hari, dapat menjadi daya tarik tersendiri.
“Di situ sudah ada rest areanya, gasebo, taman lampu komplit. Sore hari menjelang matahari tenggelam, menikmati sunset di tempat tersebut, asyik pokoknya, “ imbuhnya.
Sementara itu, seorang warga Desa Binangun, Muhammad berpendapat penataan pinggir Pantai Binangun sudah bagus. Tinggal nantinya perlu ada event-event, untuk menyedot warga mau datang ke lokasi tersebut. Selain itu, masalah perawatan juga perlu diperhatikan, agar aset yang telah dibangun tidak mangkrak.
“Di Pantai Binangun dulu itu asetnya banyak yang dibangun pemerintah. Tapi karena lama nggak keurus, jadinya ya sepi, lalu ditumbuhi semak belukar. Semoga kejadian seperti itu nggak terulang lagi, “ tandasnya. (Musyafa Musa).