Rembang – Apakah anda sering makan ikan bakar, kemudian asyik menikmati daging dan duri-duri pinggir yang gosong, karena rasanya gurih ? Nah..jangan biasakan, karena ternyata berpotensi meningkatkan resiko kanker.
Ferry Santoso, dokter rumah sakit Bhina Bhakti Husada Rembang mengungkapkan hal itu ketika talk show di Radio R2B, Kamis (24 Oktober 2019).
“Terutama buat ibu-ibu, sebaiknya kalau bakar ikan ya usahakan nggak gosong. Ditungguin bener-bener, ” bebernya.
Selain ikan bakar yang gosong, makanan berpengawet juga mesti dikurangi. Ia mencontohkan ikan asin berpengawet cenderung memicu rasa ketagihan, padahal kalau terlalu sering dikonsumsi, efeknya juga meningkatkan resiko kanker.
“Kalau yang saya sebutkan di atas tadi makanan yang bersifat karsinogen atau berpotensi meningkatkan resiko kanker. Kanker secara umum ya. Ikan bakar yang gosong-gosong jangan dimakan. Ikan teri berpengawet, jangan terlalu sering tiap hari. Dikombinasikan, besok sayur, telur, ayam, seperti itu, “ kata Ferry.
Ferry secara khusus juga menyinggung serangan kanker serviks yang belakangan ini semakin rawan menghantui kaum wanita. Kebiasaan berhubungan seksual berganti pasangan atau dengan seseorang yang memiliki banyak pasangan, dapat meningkatkan resiko kanker serviks.
Maka setiap wanita yang sudah pernah berhubungan seksual, mesti rutin melakukan deteksi dini. Di tingkat Puskesmas sudah ada layanan deteksi dini kanker serviks. Termasuk ketika ada program gratis dari Dinas Kesehatan, bisa dimanfaatkan. Selain gratis, manfaatnya juga penting, demi mengetahui terkena serangan kanker serviks atau tidak.
“Tidak ada usia khusus yang rentan kena kanker serviks. Begitu seorang wanita pernah berhubungan seksual, harus waspada. Apalagi jika bergonta-ganti pasangan, resiko terkena kanker serviks akan lebih tinggi. Nah..kalau ada layanan IVA tes atau Pap Smear, bisa diikuti untuk deteksi dini, “ terangnya.
Pihak RS Bhina Bhakti Husada Rembang rutin memanfaatkan media radio untuk menyampaikan beragam masalah di bidang kesehatan. Selain sebagai bentuk pendidikan kepada masyarakat, hal itu juga sarana promosi layanan kesehatan RS Bhina Bhakti Husada. (Musyafa Musa).