Rembang – Jalan Pemuda Rembang yang diberi pembatas beton tengah atau median, memicu kerawanan kecelakaan lalu lintas, gara-gara banyak warga naik sepeda motor nekat melawan arus kendaraan.
Salah satu titik yang paling rawan adalah jalan di depan kantor Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga, menuju ke barat atau biasa disebut dengan Jalan Cinta. Sebagian pengendara sepeda motor usai membeli bahan bakar minyak (BBM) di SPBU dekat lokasi tersebut, ketika ingin menuju Jalan Cinta enggan ke selatan dulu, karena memutar terlalu jauh. Mereka memilih menerobos melawan arus, untuk memperpendek waktu tempuh masuk Jl. Cinta.
“Lebih deket lewat sini mas, meski agak bahaya nggak apa-apa. Sadar sich kalau salah, tapi saya ambilnya jalur pinggir kok, “ kata Supriyono, seorang warga.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Rembang, Moch. Daenuri menyatakan sejak awal pihaknya mengusulkan kepada pemerintah pusat dan pelaksana proyek, agar memperbanyak titik bukaan jalan, antara 7 – 9 titik. Tetapi otoritas terkait cenderung tidak mau berkompromi. Alasannya, bukaan diberikan rata-rata tiap jarak 400 Meter.
Termasuk di depan kantor Dinas Pendidikan itu, sesuai usulan awal dari Dishub, dibuka. Namun ternyata tetap ditutup dengan median jalan.
“Sudah kami usulkan, tapi nggak dikasih. Pusat nggak mau kompromi. Yang bukaan itu, kemungkinan hanya dikasih 4 – 5 titik, dari perempatan Galonan sampai kantor Kecamatan Rembang Kota, “ terangnya.
Terkadang muncul sangkaan negatif dari masyarakat, kenapa di depan kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil justru diberi bukaan. Daenuri menegaskan bukan berarti karena ia juga menjadi Kepala Disdukcapil, kemudian akses jalannya dipermudah. Tapi semata-mata lantaran di lokasi itu, terdapat beberapa kantor pemerintah dan kampus AKSI.
“Yang lagi ramai kan kenapa di depan kantor Disdukcapil, dikasih bukaan. Di situ karena ada kantor Disdukcapil, BPBD sama kantor Dinas Penanaman Modal, “ imbuhnya.
Daenuri menambahkan Jl. Pemuda Rembang masih akan diaspal sekali lagi. Nanti kalau pengaspalan sudah selesai, pihaknya siap berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas dan Satpol PP, guna membantu kelancaran lalu lintas. Sementara ini ia mengimbau masyarakat mematuhi aturan dan jangan melawan arus kendaraan.
“Soalnya jalan Pemuda ini belum selesai 100 %. Nanti kalau sudah diaspal lagi, masalah pengaturan dan penindakan yang melawan arus, akan kita komunikasikan dengan Satlantas sama Satpol PP, “ terang Daenuri.
Menyangkut pemasangan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di Jl. Pemuda, menurutnya kewenangan pemerintah pusat, karena bagian ruas jalan nasional. Tapi untuk penambahan rambu-rambu lalu lintas, Pemkab siap membantu. (Musyafa Musa).