Rembang – Kalau anda masuk Balai Desa Mondoteko, Rembang, ada pemandangan menarik di ruang tamu tempat pelayanan masyarakat. Meja kursinya cukup unik, karena semua terbuat dari sampah daur ulang.
Samianto, seorang perangkat desa Mondoteko mengatakan meja kursi tersebut merupakan hasil kreativitas ibu-ibu PKK, mengoptimalkan sampah yang tidak terpakai. Mereka mengumpulkan botol bekas air mineral, kemudian di dalam botol diisi potongan sampah plastik bekas jajan, hingga benar-benar padat. Setelah itu, botol ditata sedemikian rupa, membentuk meja dan kursi.
Selama proses pembuatan memakan waktu cukup lama, terutama saat memotong sampah plastik dan memasukkannya ke dalam botol.
“Yang bikin ibu-ibu PKK mas, bahan bakunya botol bekas air mineral dan sampah plastik bungkus jajan, terus dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam botol. Ditanya lama atau tidak, semua tergantung manusianya. Jujur saja, memang memakan waktu lama, “ jelasnya.
Samianto menambahkan hampir setiap hari ia terbiasa duduk di kursi berbahan sampah tersebut. Karena bagian atas tidak rata, akibat pengaruh dari dasar botol-botol bekas, justru menurutnya pantat seperti terasa dipijit. Lalu bagaimana jika ada yang memesan seperangkat meja kursi semacam itu, Samianto mengarahkan menghubungi ibu-ibu PKK. Ia belum tahu apakah untuk kalangan sendiri atau bisa diperjualbelikan.
“Kalau duduk, pantat rasanya seperti dipijit, enak kok malah. Kalau anda mau pesan, kurang tahu ya. Urusannya ibu-ibu PKK itu, “ kata Samianto terkekeh.
Bagi Samianto, gerakan mengoptimalkan sampah yang diprakarsai PKK dapat pula ditiru oleh masyarakat luas. Selain sebagai sarana bersih-bersih lingkungan dari limbah sampah, langkah tersebut juga membuka peluang pemberdayaan ekonomi. (Musyafa Musa).