Rembang – Pentas wayang kulit dalam rangka tasyakuran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Rembang di Jl. Pemuda, depan Stadion Krida, Sabtu malam (12 Oktober 2019), menjadi ajang berkumpulnya politisi lintas partai politik.
Tampak hadir Ketua Partai Demokrat Kabupaten Rembang Harno, Ketua Partai Hanura Muhammad Nur Hasan, Ketua Partai Nasdem sekaligus Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto dan beberapa anggota DPRD. Mereka bahkan duduk satu meja menikmati makan malam bersama.
Bayu Andriyanto ketika didaulat naik ke atas panggung mengungkapkan tidak pernah mempermasalahkan beda warna partai politik, tetapi bagaimana semua kekuatan bisa bersama-sama membangun Kabupaten Rembang. Termasuk dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang ia anggap sebagai partai kuda hitam, setelah menduduki 3 kursi di gedung DPRD Rembang.
“Beda itu lumrah, sing penting iso guyup membangun Kabupaten Rembang. Kebetulan ini mau Pilkades serentak, nyuwun sangking partai politik, sangking masyarakat, ayo jogo Kabupaten Rembang, “ tutur Bayu.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Rembang, Rabis Swabihantoro menyatakan pihaknya menggelar pentas wayang kulit, sebagai sarana untuk melestarikan budaya Jawa. Menurut Rabis dalam berpolitik sekalipun, hendaknya jangan meninggalkan budaya sebagai masyarakat Jawa.
“Wayang kulit merupakan khazanah budaya. Kita menjadi bagian Indonesia dan masyarakat Jawa. Sudah semestinya pula ikut menjaga kelestarian budaya, “ ujarnya.
Wayang kulit semalam suntuk yang menghadirkan dalang Ki Didik Suryono dan Ki Totok Wuryanto ini, mengambil lakon Gatotkaca Winisuda. Keduanya merupakan duet dalang kakak beradik, asli Dusun Bulak, Desa Randuagung, Kecamatan Sumber. Selama pagelaran berlangsung, disiarkan live R2B 98,4 FM, sehingga masyarakat Kabupaten Rembang yang tidak sempat menonton langsung, masih bisa mendengarkan lewat radio & streaming. (Musyafa Musa).