Sumber – Penetapan calon kepala desa di sejumlah desa molor, karena buntut banyaknya bakal calon kepala desa yang diduga mayoritas boneka, beramai-ramai tidak melengkapi berkas persyaratan. Sejumlah kalangan menyebutnya mundur secara halus.
Kondisi itu seperti terjadi di Desa Kedungasem dan Tlogotunggal Kecamatan Sumber, serta Desa Kebonagung Kecamatan Sulang.
Di Desa Kedungasem, sebelumnya terdapat 9 orang bakal calon Kepala Desa. Namun 8 orang termasuk bakal calon Kades incumbent tidak melengkapi berkas persyaratan. Bahkan ada beberapa panitia Pilkades ikut mundur. Karena tinggal 1 bakal calon, akhirnya masa pendaftaran diperpanjang. Setelah perpanjangan, sampai hari Senin (07/10) sudah ada 3 orang bakal calon mendaftarkan diri.
Kemudian di Desa Tlogotunggal, hari Senin ini (07/10) sudah ditetapkan 2 orang calon kepala desa, yakni Sumarno dan isterinya, Yuyun Yuniarsih. Tlogotunggal juga menghadapi banyaknya bakal calon Kades tidak melengkapi berkas persyaratan, termasuk Kades incumbent, sehingga sempat tersisa 1 orang, Sumarno. Sumarno akhirnya menggandeng sang isteri, guna memenuhi ketentuan batas minimal 2 orang calon.
Camat Sumber, Hamdani mengatakan untuk penetapan calon Kepala Desa Kedungasem akan digelar hari Kamis 10 Oktober 2019.
“Jadi di dua desa itu perpanjangan waktu pendaftaran calon kepala desa. Yang Tlogotunggal clear ada 2 calon, tinggal Desa Kedungasem. Kedungasem ini pendaftaran ditutup hari Selasa (08/10). Rabu penelitian berkas, Kamis penetapan calon, “ terang Hamdani.
Kondisi serupa juga terjadi di Desa Kebonagung Kecamatan Sulang. Dari semula 8 orang bakal calon Kades, 7 orang tidak melengkapi berkas persyaratan. Setelah tersisa 1 orang, panitia Pilkades juga ramai-ramai mundur. Hari Senin (07/10) akhirnya resmi dibentuk panitia baru, sekaligus masa pendaftaran Kades diperpanjang sampai ada bakal calon Kades lebih dari 1 orang.
Mashadi, Ketua Komisi I DPRD yang membidangi masalah pemerintahan menyatakan secara umum tahapan Pilkades sudah berjalan baik, namun ada persoalan di sejumlah desa yang harus lekas diselesaikan.
“Kami mendorong Pemkab Rembang dapat menyelesaikan satu per satu masalah. Semoga Pilkades serentak dapat berjalan sesuai rencana, “ tutur Mashadi yang juga pensiunan Kabag Tata Pemerintahan Pemkab Rembang.
Mashadi berharap masalah yang muncul belakangan ini menjadi bahan evaluasi bersama, supaya dalam pagelaran Pilkades di kemudian hari, dapat berjalan lebih baik, sekaligus menekan dampak persoalan. (Musyafa Musa).