

Kaliori – Peristiwa banyaknya ikan mati di pinggir pantai utara Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang kembali terjadi. Kali ini disertai tanda-tanda aneh pada hamparan pasir, berbeda dengan dampak pencemaran, beberapa waktu lalu.
Kasus ikan laut mati berceceran di pinggir pantai tersebut berada di Dusun Matalan, Desa Purworejo, Kecamatan Kaliori.
Seorang warga desa setempat, Moch. Lilik Wijanarko menuturkan kasus ikan mati diketahui ketika dalam kondisi laut surut. Mayoritas yang mati adalah ikan blanak, udang rebon dan habitat lainnya. Dampak dari fenomena itu, nelayan semakin kesulitan mendapatkan udang kecil atau rebon, yang merupakan bahan baku utama membuat terasi.
“Nggak hanya kali pertama ini ikan mati di pesisir pantai kampung kami. Yang paling bikin resah ya itu, hasil tangkapan rebon menurun tajam, “ tutur Lilik.
Lilik menambahkan habitat laut mati disertai pasir di pinggir pantai berwarna kekuning-kuningan. Belum ada yang bisa memastikan, apakah pemicunya pencemaran limbah pabrik pengolahan ikan, pencemaran limbah batubara atau pengaruh cuaca. Ia berharap Dinas Lingkungan Hidup segera turun tangan.
“Jangan sampai masalah semacam ini meluas, karena mengkhawatirkan masyarakat. Dicek kandungan air sama pasirnya, biar kita tahu sebenarnya apa yang menyebabkan kondisi ini, “ imbuhnya.
Selama ini kondisi pencemaran pesisir pantai utara Kecamatan Kaliori antara Desa Banyudono – Tasikharjo, oleh sejumlah kalangan dianggap paling buruk, jika dibandingkan pantai kawasan lain di Kabupaten Rembang. Bupati Rembang, Abdul Hafidz pernah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup, untuk lebih serius menyikapi masalah tersebut. Namun sejauh ini pencemaran belum ditangani secara komprehensif dan berkelanjutan. (Musyafa Musa).