Sehari 5 Kali Kebakaran, Petugas Damkar Nyaris Tak Istirahat
Kebakaran rumpun bambu di Desa Karangsekar, Kecamatan Kaliori. (Foto atas) Upaya pemadaman di gudang Mustika Diesel, Senin malam.
Kebakaran rumpun bambu di Desa Karangsekar, Kecamatan Kaliori. (Foto atas) Upaya pemadaman di gudang Mustika Diesel, Senin malam.

Rembang – Sepanjang hari Senin (09 September 2019) menjadi hari yang cukup melelahkan bagi petugas pemadam kebakaran Pemkab Rembang. Betapa tidak, dalam satu hari ini, mereka melakukan penanganan kebakaran di 5 lokasi berbeda. Bahkan termasuk rekor kejadian kebakaran terbanyak dalam rentang waktu sehari.

Peristiwa pertama di Desa Kasreman, Rembang. Obyek yang terbakar adalah aktivitas pembakaran sampah, namun menjalar ke rumpun bambu. Laporan masuk ke posko Damkar pukul 11.10 Wib, dan selesai dipadamkan pukul 12.50 Wib.

Laporan kedua diterima dari Dusun Torejo Desa Mondoteko, Rembang. Obyek yang terbakar lahan penuh bambu, namun berdekatan dengan permukiman penduduk. Laporan diterima pukul 13.20, kemudian petugas Damkar langsung menuju TKP. Pemadaman selesai pukul 14.27 Wib.

Kejadian ketiga di Desa Karangsekar, Kecamatan Kaliori. Api melalap lahan bambu yang dikhawatirkan dapat menjalar ke rumah warga. Laporan masuk pukul 13.52 dan benar-benar selesai diatasi pukul 15.14 Wib.

Setelah itu, disambung kebakaran di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem. Berawal dari pembakaran sampah dekat permukiman, namun api sulit dikendalikan. Merasa ketakutan, warga menelfon petugas Damkar pukul 17.15 Wib. Penyemprotan air baru selesai pukul 18.39 Wib.

Tak berhenti sampai di situ, kebakaran berikutnya terjadi di Kelurahan Magersari, Rembang. Lokasi yang terbakar di area gudang Mustika Diesel. Obyek yang terbakar berupa kayu. Laporan diterima pukul 18.05 Wib, kemudian selesai dipadamkan pukul 18.59 Wib.

Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Dan Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Rembang, Wiyoto mengakui anggotanya nyaris tidak istirahat, karena kebakaran terjadi secara beruntun. Meski demikian mereka tetap semangat, karena pemadaman api adalah misi yang mulia, demi membantu masyarakat.

“Proses mengisi tangki mobil Damkar dan tangki kan butuh waktu, jadi sehari ini kami terus bergerak. Ya anggota saling bahu membahu, dibantu temen-temen relawan juga tadi. Meski yang kebakaran rumpun bambu atau lahan sampah, kalau tidak diatasi kan bahaya juga, “ kata Wiyoto.

Wiyoto mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat membakar sampah. Sebaiknya ditunggu sampai api padam. Jangan ditinggal begitu saja, karena cuaca panas terik dan angin kencang, sangat beresiko api meluas. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan