Dulu Sering Terendam Banjir, Kini Aman & Menyandang Status Tahan Gempa
Penyerahan rumah tidak layak huni yang selesai dibedah oleh PT. Semen Gresik, di Desa Sarangmeduro, Kecamatan Sarang, Jum’at sore (19/07).
Penyerahan rumah tidak layak huni yang selesai ditata oleh PT. Semen Gresik, di Desa Sarangmeduro, Kecamatan Sarang, Jum’at sore (19/07).

Sarang – Empat kepala keluarga di pinggir pantai Desa Sarangmeduro, Kecamatan Sarang, kini bisa menempati rumah tahan gempa. Padahal sebelumnya keempat rumah itu termasuk tidak layak huni, bahkan tiap kali hujan deras selalu kebanjiran.

Nur Ijaz, Kepala Desa Sarangmeduro, mengatakan empat rumah  masing-masing dihuni pasangan suami isteri Muhammad Nur Soleh – Siti Asmara, Mukminin – Sarmini, Bahrul Ulum – Siti Mahfudzah dan seorang duda tua, Marzuki. Ia masih ingat ketika banjir cukup tinggi menggenangi rumah tersebut, beberapa waktu lalu.

Namun sekarang, 4 keluarga itu tak lagi merasa khawatir, setelah PT. Semen Gresik memberikan bantuan bedah rumah. Pada Jum’at sore (19 Juli 2019), rumah hasil perombakan secara resmi diserahterimakan kepada pemiliknya.

“Kami sendiri dari dana desa menata 10 rumah tidak layak huni setiap tahun. Per rumah dapat Rp 10 Juta. Untuk mbangun, gak ngatasi. Beda dengan 4 rumah yang dibangun oleh Semen Gresik, alhamdulilah selesai bagus. Terima kasih banyak pokoknya, “ kata Kades.

Kepala Departemen Hukum Dan Komunikasi PT. Semen Gresik, Gatot Mardiyana menyampaikan rumah dibangun menggunakan batu bata interlock, produk dari PT. Semen Indonesia. Kelebihannya, membutuhkan sedikit semen dan tahan terhadap guncangan gempa. Ia menambahkan program penataan rumah tidak layak huni semacam itu, akan berjalan secara berkelanjutan.

“Kami membuat program yang selaras dengan program pemerintah. Muda-mudahan dapat mempercepat kesejahteraan masyarakat, dan menurunkan angka kemiskinan, “ beber Gatot.

Asisten Ekonomi Pembangunan Dan Kesra Pemkab Rembang, Abdullah Zawawi yang hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan PT. Semen Gresik tidak hanya peduli menata rumah tidak layak huni, tetapi juga banyak memberikan bantuan kepada masyarakat. Termasuk tiap kali ada peristiwa kebakaran yang meludeskan rumah, PT. Semen Gresik ikut turun tangan.

“Kalau ada rumah ludes terbakar, pak Bupati selalu datang berkunjung. Pasti pihak Semen Gresik dicari sama pak Bupati dan diminta bantu Rp 10 Juta. Soalnya ini lagi musim kebakaran, makanya warga kami mohon hati-hati, “ ujarnya.

Sejak tahun 2016 hingga sekarang, PT. Semen Gresik sudah membangun 47 rumah tidak layak huni di Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora. Anggaran minimal yang disalurkan untuk 1 rumah tidak layak huni, sekira Rp 45 Juta, sehingga totalnya sudah menggelontorkan dana Rp 2,1 Miliar. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan