Sale – Jajaran Polri sepanjang tahun 2019 berhasil mengungkap kerugian negara sebesar Rp 2,9 Triliun dan menyelamatkan keuangan negara Rp 2,3 Triliun.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan data tersebut saat menjadi inspektur upacara dalam puncak peringatan HUT Bhayangkara ke-73 yang dipusatkan di halaman Mapolsek Sale, Rabu (10 Juli 2019). Pada kesempatan itu, Bupati membacakan sambutan Presiden RI, Joko Widodo.
Keberhasilan mengungkap dan menyelamatkan keuangan negara, menjadikan Polri semakin dipercaya masyarakat. Berdasarkan hasil survei, Polri menjadi salah satu lembaga yang paling dipercaya masyarakat, setelah KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan TNI.
“Dalam pengelolaan keuangan, Polri juga mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) 6 tahun berturut-turut. Ini merupakan buah dari kerja keras seluruh anggota Polri. Tapi jangan langsung berpuas diri, tetapi bagaimana kedepan terus meningkatkan kinerja, memberikan pelayanan terbaik, “ kata Bupati membacakan sambutan Presiden.
Abdul Hafidz membeberkan tantangan Polri dalam menjaga keamanan akan semakin berat. Mulai dari ancaman teroris dan paham radikal, hingga perkembangan dunia tekhnologi yang dapat memicu semakin maraknya kejahatan di dunia cyber.
“Banyak potensi kerawanan yang akan mengancam kerukunan dan persatuan bangsa kita. Polri harus lebih sigap, untuk ikut menunjang terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045, “ tandasnya.
Puncak peringatan HUT Bhayangkara kali ini terasa beda, karena dipusatkan di tingkat Polsek. Melalui cara tersebut, diharapkan akan semakin mendekatkan polisi dengan masyarakat.
Seusai upacara, pihak Polres Rembang menyerahkan bantuan peralatan SAR berupa pelampung ban, kepada sejumlah desa yang memiliki embung. Hal itu sebagai bentuk perhatian, karena belakangan sering terjadi warga meninggal dunia tenggelam di embung. Secara simbolis, Kapolres AKBP Pungky Bhuana Santosa menyerahkan pelampung kepada Saji, Kepala Desa Grawan, Kecamatan Sumber.
“Semoga pelampung ini bermanfaat untuk upaya pencarian korban, kalau semisal ada peristiwa orang tenggelam. Tapi muda-mudahan sich nggak ada. Tetap aman terus, “ ujar Saji. (Musyafa Musa).