Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz angkat bicara seputar masa depan tim sepak bola PSIR Rembang. Ia menyampaikan posisinya sebagai ketua umum PSIR hanya penyebutan saja. Di dalam pengelolaan tim PSIR yang ditangani oleh badan hukum sebuah PT, tidak ada posisi ketua umum. Yang bertanggung jawab penuh menangani PSIR yakni PT. Rembang Dampo Awang, dalam hal ini komisaris dan direktur.
Meski demikian, Abdul Hafidz tetap mendorong kepada pengelola agar PSIR bisa menyiapkan diri, guna mengarungi kompetisi Liga 3. Kebetulan sampai hari Selasa (02 Juli 2019), pihak PT belum ada yang berkomunikasi dengannya, tentang bagaimana langkah-langkah kedepan.
“Saya ya no comment dan menunggu bagaimana tanggung jawab direktur sama komisaris. Mereka yang mengelola, pemerintah nggak ada urgensinya. Karena di luaran muncul anggapan seolah-olah Bupati diam saja, ini kan salah. Di struktur organisasi secara hukum nggak ada posisi ketua umum, itu hanya penyebutan saja. Meski begitu, saya tetap mendorong terus buat PSIR, “ ujarnya.
Hafidz perlu menyampaikan bahwa PT sendiri juga sangat berat mengelola PSIR. Sumber dana operasional minim, tetapi pengeluaran mencapai miliaran rupiah. Ketika tarif karcis dinaikkan untuk lebih besar menggalang dana dari masyarakat, langsung menuai protes. Ia berharap ada keseimbangan antara pecinta sepak bola dengan pengeluaran tim.
“Nyari sponsor sulit, pakai dana BUMN maupun BUMD nggak boleh. Pemerintah juga bantu lewat tiket terusan yang dibeli pegawai negeri dan kepala desa. Sumbernya dari masyarakat juga nggak banyak. Karcis dinaikkan Rp 25 ribu, langsung gembor-gembor kan. Lha bagaimana kita menghidupi PSIR, “ kata Hafidz.
PSIR Rembang yang semula tahun lalu berlaga di Liga 2, musim kompetisi tahun 2019 ini akan bersaing di Liga 3. Disinggung bahwa tim Liga 3 bisa mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah, Bupati menyatakan ia memerintahkan kepada Sekretaris daerah (Sekda) Rembang, Subhakti untuk mengkaji seperti apa regulasi aturannya. Secara prinsip, Bupati ingin agar PSIR tetap ikut kompetisi Liga 3.
“Apakah nanti dana hibah dari pemerintah ditransfer ke PT atau seperti apa, ini pak Sekda saya perintahkan mengkaji, “ pungkasnya.
Sebelumnya, di beberapa titik dalam Kota Rembang, terdapat spanduk-spanduk yang dipasang oleh suporter, bertuliskan selamatkan PSIR dan mendesak pemerintah setempat turun tangan. (Musyafa Musa).