Rembang – Bursa pemilihan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Rembang akan diperebutkan tahun ini, melalui Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab), perkiraan bulan September mendatang.
Salah satu tokoh yang ingin maju mencalonkan diri menjadi Ketua KONI adalah Daryono, Kepala Desa Waru, Rembang, yang juga merupakan Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kabupaten Rembang.
Daryono pada tahun 2014 lalu sempat maju sebagai calon Ketua KONI Kabupaten Rembang. Namun di tengah pemilihan, tiba-tiba mengundurkan diri, lantaran mendapatkan tekanan dari pihak luar. Maka tahun 2019 ini, Daryono mengaku tertarik untuk maju mencalonkan diri lagi. Salah satu misi yang diemban, perbaikan total di dalam tubuh KONI.
“Waktu pemilihan dulu sudah mau noto meja, untuk voting. Saya ditelefon seorang pejabat yang nggak perlu saya sebutkan siapa, lebih baik mundur. Akhirnya saya legowo, nggak jadi maju. Pak Soetardjo kemudian calon tunggal dan terpilih. Kebetulan banyak pengurus cabang olahraga yang sekarang mendorong saya maju lagi, insyaallah kalau terpilih saya ingin menjadikan KONI sebagai organisasi profesional, “ ujarnya.
Daryono menambahkan kerja KONI kedepan dituntut lebih maksimal. Apalagi, daerah-daerah se eks Karesidenan Pati yang tergabung dalam Muria Raya sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah tahun 2022 mendatang. Jangan sampai prestasi olahraga Kabupaten Rembang justru semakin terpuruk.
“Harus dibenahi mulai kepengurusan KONi 2019, karena Muria Raya sedang gethol mengajukan tuan rumah Porprov. Kalau jadi, Kabupaten Rembang rencananya siap ketempatan cabang olahraga muay thai, wushu, catur, pencak silat, dan bola volly pantai, “ terang Daryono.
Sementara itu, ketua KONI Kabupaten Rembang yang lama, Soetardjo tidak bisa maju mencalonkan diri kembali, karena sudah pernah menjabat dua kali periode.
Jika menengok prestasi olahraga Kabupaten Rembang secara umum setahun terakhir, oleh sebagian kalangan dianggap jeblok. Ketika ajang Porprov Jawa Tengah di Surakarta tahun 2018, Kabupaten Rembang menempati urutan kedua terbawah. Turunnya anggaran pembinaan dari Pemkab Rembang, menjadi salah satu pemicu turunnya prestasi olahraga. Disamping ada beberapa faktor lain. (Musyafa Musa).